Benarkah Topeng Kematian Emas Agamemnon Merupakan Bukti Perang Troya?

Topeng Kematian Agamemnon
Sumber :
  • Instagram/mytrueancestry

Malang, WISATA – Topeng kematian emas bernama topeng Agamemnon ini ditemukan oleh arkeolog Jerman Heinrich Schliemann pada tahun 1876 selama penggalian makam Zaman Perunggu di situs arkeologi Mycenae di Yunani selatan.

Helen dari Troya: Pahlawan atau Pengkhianat yang Membawa Bencana?

Dengan ditemukannya topeng agamemnon ini, diyakini jasad raja mitologi Agamemnon telah ditemukan. Raja Agamemnon adalah pemimpin pengepungan Troy oleh Akhaia (Yunani) dalam 'Iliad' karya Homer, di mana ia juga disebutkan dalam 'Odyssey' karya Homer dan ditampilkan dalam beberapa drama Yunani kuno. Menurut Homer, Agamemnon memerintah di Mycenae dan artefak tersebut telah dikenal sebagai 'Topeng Agamemnon' sejak saat itu.

Faktanya, dengan gaya artistik artefak dan penelitian selanjutnya di situs arkeologi di Semenanjung Peloponnese, menunjukkan topeng itu dibuat sekitar tahun 1500 SM, ratusan tahun sebelum Agamemnon kemungkinan hidup, bahkan ada yang berpendapat topeng itu dibuat lebih awal lagi.

Rahasia Kehancuran Troya: Apakah Kuda Troya Benar-Benar Ada?

Diketahui, topeng itu terbuat dari lembaran emas tipis dan dibuat menyerupai orang yang masih hidup. Makam kerajaan tempat topeng itu ditemukan berisi jenazah delapan orang dan semuanya membawa senjata, namun hanya lima orang saja yang mengenakan topeng kematian emas, yang menurut para arkeolog ini menunjukkan status.

Bangsa Mycenae adalah masyarakat Zaman Perunggu yang tinggal di seluruh Yunani selatan setelah sekitar tahun 1750 SM. Mereka berbicara dalam bahasa Yunani kuno dan peradaban mereka sangat dipengaruhi oleh peradaban Minos di Kreta.

Perang Troya: Konspirasi, Pengkhianatan, dan Cinta yang Menghancurkan Dua Bangsa!

Schliemann menduga bangsa Mycenaean adalah bangsa Akhaia dalam 'Iliad' dan meyakini sisa-sisa peninggalan mereka menunjukkan realitas sejarah Perang Troya. Meskipun beberapa situs Mycenaean sesuai dengan kerajaan-kerajaan Akhaia dalam 'Iliad,' para arkeolog menganggap bahwa peradaban Mycenaean berakhir sekitar tahun 1200 SM, bersamaan dengan 'runtuhnya Zaman Perunggu Akhir', sementara Perang Troya mungkin terjadi ratusan tahun kemudian.