Peranan Pemandian Romawi dalam Membantu Para Ilmuwan Melawan Tantangan Resistensi Antibiotik

Pemandian Romawi
Sumber :
  • Instagram/shabor_cheriyan

Malang, WISATA – Sebuah penelitian inovatif telah mengungkapkan beragam mikroorganisme di dalam air panas Roman Baths di Bath, Inggris, yang dapat memainkan peran penting dalam perjuangan global melawan resistensi antimikroba

Lingkaran Batu Castlerigg Stone Circle 700 Tahun Lebih Awal dari pada Stonehenge

Penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam The Microbe edisi Juni 2024, menandai pemeriksaan komprehensif pertama terhadap komunitas bakteri dan archaeal yang berada di mata air panas bersejarah ini, menunjukkan bahwa situs kuno tersebut mungkin menjadi sarang bakteri penghasil antibiotik baru. 

Pemandian Romawi telah lama terkenal karena khasiat obatnya. Selama hampir dua milenium, pengunjung berbondong-bondong mengunjungi sumber air panas ini, yang secara historis dihormati karena kekuatan penyembuhannya. Ilmu pengetahuan modern kini dapat memvalidasi keyakinan kuno ini, karena para peneliti telah menemukan mikroorganisme di perairan yang menunjukkan aktivitas antibiotik. 

Para Arkeolog Temukan Bukti Baru bahwa Kutu Busuk Masuk Inggris Bersama bangsa Romawi

Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Fakultas Ilmu Biomedis dan Fakultas Ilmu Biologi dan Kelautan Universitas Plymouth, bekerja sama dengan staf Roman Baths. Para ilmuwan mengumpulkan sampel air, sedimen dan biofilm dari berbagai lokasi di kompleks Pemandian Romawi, termasuk Mata Air Raja, yang suhu airnya mencapai sekitar 45°C dan Pemandian Besar, yang suhunya mendekati 30°C. 

Dengan menggunakan teknologi pengurutan canggih dan teknik budidaya tradisional, tim mengisolasi sekitar 300 jenis bakteri berbeda. Di antara kelompok tersebut, kelompok kandidat utama seperti Actinobacteria dan Myxococcota yang terkenal dengan produksi antibiotiknya adalah yang paling menonjol. Lima belas dari isolat ini, termasuk contoh dari Proteobacteria dan Firmicutes, menunjukkan berbagai tingkat penghambatan terhadap patogen manusia seperti E.coli, Staphylococcus aureus dan Shigella flexneri. 

Hutan Paling Awal di Bumi Terungkap dalam Fosil Somerset, Inggris

Lee Hutt, Dosen Ilmu Biomedis di Universitas Plymouth dan penulis senior penelitian ini mengatakan: “Ini adalah penelitian yang sangat penting dan sangat menarik. Resistensi antimikroba diakui sebagai salah satu ancaman paling signifikan terhadap kesehatan global dan perburuan terhadap produk antimikroba alami yang baru kini semakin meningkat. Penelitian ini untuk pertama kalinya menunjukkan beberapa mikroorganisme yang ada di Pemandian Romawi dan mengungkapkannya sebagai sumber potensial penemuan antimikroba baru. Ironisnya, air di Pemandian Romawi telah lama dianggap memiliki khasiat obat dan sekarang, berkat kemajuan ilmu pengetahuan modern, kita mungkin akan menemukan bahwa orang-orang Romawi dan orang-orang lain memang benar.” 

Kebutuhan mendesak akan antibiotik baru tidak dapat dipungkiri. Resistensi antimikroba diperkirakan menyebabkan lebih dari 1,27 juta kematian secara global setiap tahunnya dan angka kematian ini diperkirakan akan meningkat menjadi 10 juta setiap tahunnya pada tahun 2050 jika pengobatan baru tidak dikembangkan. Penemuan mikroorganisme yang berpotensi bermanfaat di sumber air panas Roman Baths menawarkan secercah harapan.

Halaman Selanjutnya
img_title