Cinta dalam Konsepsi dan Idealisme Plato, Filsuf Yunani Kuno Murid Socrates

Plato (Ilustrasi)
Sumber :
  • simplyknowledge

Malang, WISATA - Plato, seorang filsuf besar dari Yunani kuno yang dikenal sebagai murid Socrates, telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pemikiran filsafat Barat. Salah satu konsep yang menjadi pusat perhatian dalam pemikirannya adalah cinta. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsepsi dan idealisme Plato tentang cinta serta relevansinya dalam konteks zaman modern.

Plato: "Merasa Tahu Segalanya Lebih Buruk daripada Ketidaktahuan"

Plato: Filsuf dan Murid Socrates

Plato hidup sekitar abad ke-5 hingga ke-4 SM di Athena, Yunani kuno. Dia adalah murid dari Socrates dan guru dari Aristoteles, yang keduanya merupakan tokoh penting dalam sejarah filsafat. Karya-karya Plato, terutama dalam bentuk dialog, menjadi salah satu fondasi utama pemikiran Barat.

Plato: “Perubahan adalah Hukum Kehidupan, Mereka yang Hanya Melihat ke Masa Lalu Akan Kehilangan Masa Depan”

Konsepsi Plato tentang Cinta

Plato mengungkapkan pandangannya tentang cinta dalam beberapa dialognya, terutama dalam "Symposium" dan "Phaedrus". Berikut adalah beberapa poin kunci dalam konsepsi Plato tentang cinta:

Plato: “Hati-hati dengan Apa yang Kamu Pikirkan, Karena Itu Akan Menjadi Kenyataanmu”

1. Cinta sebagai Kebangkitan Menuju Kecantikan dan Kebenaran

Plato percaya bahwa cinta adalah dorongan yang membawa manusia menuju kecantikan dan kebenaran. Cinta membangkitkan jiwa manusia untuk mencari pengetahuan yang lebih tinggi dan kebijaksanaan.

Halaman Selanjutnya
img_title