Belajar dari Kisah Naomi Daviola, Ini yang Harus Dilakukan Jika Tersesat di Gunung

Para pendaki gunung
Sumber :
  • IG/mountnesia

Semarang, WISATA – Tersesat di gunung bisa menjadi pengalaman yang menakutkan, tetapi dengan persiapan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang untuk selamat.

UGM: Membanggakan....Uphe Angelia Maitriani, Usia 20 Tahun Raih Gelar Sarjana UGM, IPK 3.94

Belajar dari kisah Naomi Daviola Setyani, siswi kelas 3 SMK Negeri 3 Semarang yang tersesat saat pendakian di Gunung Slamet, ternyata bahwa persiapan sebelum naik gunung adalah sangat penting. Baik persiapan logistik, fisik maupun mental. Termasuk doa dan restu orang tua.

Dilansir dari instagram mountnesia, Naomi yang biasa dipanggil Viola awalnya memang panik setelah ketinggalan dari kelompoknya dan tersesat selama 3 hari. Namun dengan kemauan mencari jalan keluar, doa dan mental serta fisik yang kuat, pikiran yang jernih dan pengaturan bekal untuk konsumsi dengan estimasi sampai ditemukan, akhirnya Viola sampai di lokasi yang bisa ditemukan oleh Tim SAR.

Mengenal Lebih Dekat Hubungan Pemikiran Al-Farabi dengan Etika Aristoteles

Menurut Badan SAR Nasional Indonesia, selalu penting untuk mempersiapkan diri dan tetap waspada di alam terbuka. Beberapa langkah yang perlu dilakukan jika tersesat di gunung diantaranya adalah:

1. Tetap tenang dan berpikir Jernih, karena panik hanya akan memperburuk situasi. Cobalah untuk menenangkan diri, duduk sejenak, dan evaluasi situasi Anda.

Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Mengapa Filsafat Masih Penting di Zaman Modern?

2. Tetap di tempat - Jika Anda tersesat, cobalah untuk tidak berjalan terlalu jauh dari titik terakhir di mana Anda tahu posisi Anda. Ini akan mempermudah tim penyelamat menemukan Anda. Namun jika Anda harus bergerak, buatlah penanda di sepanjang jalan, seperti tumpukan batu atau cabang pohon, untuk menandai rute.

3. Cari tempat berteduh dan buat tanda darurat - Jika hari mulai gelap atau cuaca memburuk, temukan tempat berteduh. Bangun api untuk menjaga diri tetap hangat dan buat tanda darurat, seperti menggunakan cermin, asap, atau benda berwarna terang yang bisa dilihat dari jarak jauh.

4. Gunakan peralatan yang ada - Manfaatkan peralatan yang Anda bawa, seperti peta, kompas, atau GPS. Jika Anda memiliki ponsel dengan sinyal, hubungi tim penyelamat atau kirimkan lokasi Anda melalui aplikasi darurat. Jika tidak ada sinyal, hemat baterai ponsel untuk penggunaan darurat.

5. Siapkan diri sebelum berangkat - sebelum mendaki, beritahu orang lain tentang rencana perjalanan Anda dan bawalah peralatan yang cukup, seperti makanan, air, dan pakaian tambahan. Latihan keterampilan navigasi juga sangat membantu.

Semoga membantu!

 

Sumber: Badan SAR Nasional Indonesia, IG/Mountnesia