Kisah Para Sufi, Al-Hujwiri: Penulis Kitab Sufi Pertama dalam Bahasa Persia yang Menggetarkan Hati
- Image Creator Grok/Handoko
Ketika Ilmu, Zikir, dan Cinta Menjadi Satu
Al-Hujwiri memadukan tiga hal yang seringkali sulit dijaga bersamaan: ilmu yang dalam, zikir yang khusyuk, dan cinta yang tulus. Ia tidak hanya tahu banyak, tapi juga hidup dalam apa yang ia tahu. Ia tidak hanya menghafal ayat, tapi juga menangis ketika membacanya. Ia tidak hanya menulis, tetapi membimbing dengan jiwa dan kasih.
Dalam salah satu bagian kitabnya, ia menulis: “Cinta sejati kepada Tuhan tidak memerlukan alasan. Ia datang seperti cahaya, tanpa suara, tanpa paksaan, dan mengubah segalanya menjadi lebih bermakna.”
Penutup
Al-Hujwiri adalah bukti bahwa pena bisa menjadi alat dakwah yang sangat kuat, ketika ditulis dengan keikhlasan dan pengalaman batin yang dalam. Melalui Kasyf al-Mahjub, ia telah menghidupkan tasawuf dalam bahasa yang bisa dipahami hati manusia. Ia telah menunjukkan bahwa kata-kata yang keluar dari hati, akan masuk pula ke hati.
Dalam dunia yang sering kali terlalu keras dan tergesa-gesa, karya dan ajaran al-Hujwiri mengingatkan kita untuk melambat sejenak, mendengarkan batin, dan kembali ke sumber segala cinta—Tuhan yang Maha Pengasih.