Kisah Para Sufi, Al-Hujwiri: Penulis Kitab Sufi Pertama dalam Bahasa Persia yang Menggetarkan Hati

Perjalanan Sufi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Di Lahore, ia mendirikan pusat dakwah tasawuf yang terbuka untuk semua kalangan. Bukan hanya kaum terpelajar atau penguasa, tetapi juga rakyat jelata. Ia mengajarkan bahwa cinta kepada Tuhan adalah hak semua manusia, bukan hanya milik mereka yang hafal kitab atau fasih bicara.

Syekh Abdul Qadir al-Jailani: “Jadilah seperti bumi: rendah hati namun menopang semua kehidupan.”

Sikapnya yang terbuka, penuh kasih, dan rendah hati membuatnya dicintai masyarakat. Hingga hari ini, makamnya di Lahore menjadi tempat ziarah spiritual yang ramai dikunjungi, dan ia disebut sebagai pelopor penyebaran Islam yang damai di anak benua India.

Tasawuf yang Berdiri di Atas Syariat

Cahaya Hati: 15 Kutipan Terbaik dari Rabiah al-Adawiyah, Sang Pecinta Tuhan yang Menolak Surga demi Cinta Sejati

Salah satu kekuatan al-Hujwiri adalah komitmennya yang teguh terhadap syariat Islam. Meski ia adalah seorang sufi, ia tidak pernah membenarkan praktik-praktik menyimpang atas nama spiritualitas. Dalam kitab Kasyf al-Mahjub, ia berulang kali menekankan bahwa tasawuf sejati tidak pernah bertentangan dengan ajaran syariat.

Ia dengan tegas mengkritik sufi-sufi palsu yang hanya memamerkan karamah atau pengalaman spiritual untuk mendapatkan pujian. Baginya, karamah bukanlah tujuan, melainkan ujian. Ia berkata, “Jalan tasawuf adalah jalan mujahadah (perjuangan), bukan jalan kemudahan dan ketenaran.”

Kisah Para Sufi: Shams Tabrizi, Sufi Misterius yang Membakar Jalan Rumi ke Surga Cinta

Penjelas Tasawuf yang Jernih dan Terstruktur

Di masa al-Hujwiri, banyak orang masih bingung membedakan antara tasawuf, filsafat, dan kebatinan. Karena itulah Kasyf al-Mahjub menjadi sangat penting. Ia menyusun bab demi bab dengan struktur yang jelas dan menjelaskan istilah-istilah sufi secara sistematis, mulai dari sejarahnya, makna istilahnya, hingga contoh perilaku sufi sejati.

Halaman Selanjutnya
img_title