Kisah Para Sufi, Al-Hujwiri: Penulis Kitab Sufi Pertama dalam Bahasa Persia yang Menggetarkan Hati
- Image Creator Grok/Handoko
Ia tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga menceritakan kehidupan tokoh-tokoh sufi sebelumnya seperti Hasan al-Basri, Junayd al-Baghdadi, dan al-Hallaj. Ia menyatukan tradisi ilmu dengan pengalaman batin, menjadikan kitabnya sebagai jembatan antara dunia akal dan dunia rasa.
Warisan yang Terus Menginspirasi
Berabad-abad setelah wafatnya, karya dan ajaran al-Hujwiri terus menginspirasi. Tokoh-tokoh besar seperti Imam al-Ghazali dan Rumi pun disebut mendapat pengaruh dari karya-karya awal seperti Kasyf al-Mahjub. Bagi para pelajar spiritual, kitab ini adalah pintu awal yang aman dan jernih untuk memahami tasawuf.
Di era modern, Kasyf al-Mahjub telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Urdu, Inggris, dan Indonesia. Dalam setiap terjemahan dan pengajaran ulangnya, ruh dari tulisan al-Hujwiri tetap terasa hidup—tenang, tulus, dan membimbing.
Menyentuh Hati di Era Digital
Di tengah derasnya informasi dan kegaduhan media sosial, pesan-pesan sunyi al-Hujwiri menjadi oase yang menyegarkan. Ia mengajarkan bahwa Tuhan bisa ditemui bukan di langit yang jauh, tetapi di dalam hati yang bersih dan pikiran yang jernih.
Kita tidak perlu menunggu menjadi sempurna untuk mencintai Tuhan. Sebaliknya, kata al-Hujwiri, justru cinta kepada Tuhanlah yang akan membersihkan jiwa kita dari segala cela. Inilah pesan abadi yang dibawanya: cinta, kerendahan hati, dan kejujuran spiritual adalah kunci menuju kedekatan dengan Sang Kekasih.