Hidup Selaras dengan Alam: Ajaran Stoik Chrysippus yang Terlupakan

Chrysippus
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA — Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang dipenuhi dengan kecepatan, keserakahan, dan alienasi dari alam, ajaran-ajaran filsafat kuno tampak semakin relevan. Salah satu ajaran yang patut diangkat kembali adalah gagasan hidup selaras dengan alam dari Chrysippus, filsuf Stoik asal Yunani yang hidup pada abad ke-3 SM. Sebagai penyusun sistem Stoikisme yang lebih matang dan logis, Chrysippus menekankan bahwa hidup manusia akan lebih bermakna jika mengikuti hukum-hukum alam yang rasional dan teratur.

Socrates dan Bahaya Keinginan: Hidup Sederhana sebagai Jalan Menuju Kebebasan

Ajaran ini bukan sekadar tentang pelestarian lingkungan, melainkan mencakup pemahaman mendalam tentang keselarasan antara akal manusia dan tatanan semesta, yang menjadi kunci bagi ketenangan batin, kebajikan, dan kehidupan yang utuh.

Siapa Chrysippus dan Apa yang Ia Ajarkan?

Socrates: Hidup Tanpa Makna Lebih Menakutkan daripada Kematian

Chrysippus dari Soli adalah tokoh utama dalam pengembangan filsafat Stoikisme setelah Zeno dari Citium dan Cleanthes. Ia menulis lebih dari 700 karya, yang meskipun sebagian besar telah hilang, namun tetap berpengaruh besar melalui kutipan dan referensi para filsuf setelahnya.

Salah satu ide sentral dalam ajarannya adalah bahwa logos (akal semesta) mengatur segala sesuatu, dan manusia sebagai makhluk rasional memiliki tugas untuk hidup sejalan dengan logos tersebut. Dengan kata lain, menjalani hidup sesuai dengan sifat alami manusia: berpikir, bersikap adil, bijaksana, dan mengendalikan diri.

“Setiap Hari adalah Kesempatan untuk Menjadi Versi Dirimu yang Lebih Baik” – Filosofi Ryan Holiday

“Hidup selaras dengan alam berarti hidup dalam kebajikan, karena alam telah mengatur kita untuk menjadi makhluk rasional.” — Chrysippus

Mengapa Ajaran Ini Terlupakan?

Halaman Selanjutnya
img_title