Pembangunan Jalan yang Berujung Perang: Insiden yang Memancing Kemarahan Diponegoro
- Image Creator Grok/Handoko
Diponegoro yang sudah lama menaruh kebencian terhadap penjajahan Belanda merasa bahwa ini adalah puncak dari penghinaan yang tidak bisa dibiarkan.
Diponegoro Memerintahkan Pencabutan Patok-Patok Belanda
Sebagai bentuk protes, Diponegoro memerintahkan para pengikutnya untuk mencabut semua patok jalan yang telah dipasang oleh Belanda.
Tindakan ini menjadi sinyal perlawanan terbuka terhadap pemerintah kolonial. Belanda yang menganggap proyek jalan ini sebagai bagian dari otoritas mereka, tentu tidak tinggal diam.
Pasukan Belanda segera dikirim untuk memasang kembali patok-patok yang telah dicabut. Namun, Diponegoro tidak tinggal diam dan sekali lagi memerintahkan agar patok-patok tersebut dihancurkan.
Situasi semakin tegang. Bagi Belanda, tindakan ini adalah bentuk pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial. Bagi Diponegoro, ini adalah pertaruhan harga diri dan hak atas tanah leluhurnya.
Belanda Berusaha Menangkap Diponegoro, Perang pun Meletus
Melihat perlawanan terbuka ini, pemerintah kolonial segera mengirim pasukan untuk menangkap Diponegoro di kediamannya di Tegalrejo.
Namun, Diponegoro yang sudah mengantisipasi serangan ini tidak menunggu untuk ditangkap begitu saja.