Pembangunan Jalan yang Berujung Perang: Insiden yang Memancing Kemarahan Diponegoro

Ilustrasi Perang Jawa
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Diponegoro yang sudah lama menaruh kebencian terhadap penjajahan Belanda merasa bahwa ini adalah puncak dari penghinaan yang tidak bisa dibiarkan.

MAGELANG: (Bagian-3) 4 Desa Wisata yang Harus Dikunjungi, Menikmati Kesejukan Alami Nan Segar

Diponegoro Memerintahkan Pencabutan Patok-Patok Belanda

Sebagai bentuk protes, Diponegoro memerintahkan para pengikutnya untuk mencabut semua patok jalan yang telah dipasang oleh Belanda.

YOGYAKARTA: Ada Jejak Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Yuk ke Museum Biar Tahu Sejarah Indonesia

Tindakan ini menjadi sinyal perlawanan terbuka terhadap pemerintah kolonial. Belanda yang menganggap proyek jalan ini sebagai bagian dari otoritas mereka, tentu tidak tinggal diam.

Pasukan Belanda segera dikirim untuk memasang kembali patok-patok yang telah dicabut. Namun, Diponegoro tidak tinggal diam dan sekali lagi memerintahkan agar patok-patok tersebut dihancurkan.

Mutiara Hikmah: "Abd Allah ibn al-Mubarak: Ulama dan Mujahid yang Menghidupkan Ilmu"

Situasi semakin tegang. Bagi Belanda, tindakan ini adalah bentuk pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial. Bagi Diponegoro, ini adalah pertaruhan harga diri dan hak atas tanah leluhurnya.

Belanda Berusaha Menangkap Diponegoro, Perang pun Meletus

Melihat perlawanan terbuka ini, pemerintah kolonial segera mengirim pasukan untuk menangkap Diponegoro di kediamannya di Tegalrejo.

Namun, Diponegoro yang sudah mengantisipasi serangan ini tidak menunggu untuk ditangkap begitu saja.

Halaman Selanjutnya
img_title