Pembangunan Jalan yang Berujung Perang: Insiden yang Memancing Kemarahan Diponegoro

Ilustrasi Perang Jawa
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Bagi Diponegoro dan pengikutnya, patok-patok jalan yang dipasang Belanda melambangkan penindasan dan perampasan hak-hak pribumi.

MAGELANG: (Bagian-3) 4 Desa Wisata yang Harus Dikunjungi, Menikmati Kesejukan Alami Nan Segar

3. Puncak dari Ketegangan yang Sudah Lama Terjadi

Diponegoro bukan hanya marah karena tanahnya dilanggar, tetapi juga karena berbagai kebijakan kolonial yang telah lama merugikan rakyat Jawa.

YOGYAKARTA: Ada Jejak Pangeran Diponegoro di Tegalrejo, Yuk ke Museum Biar Tahu Sejarah Indonesia

Dari pajak yang tinggi, intervensi Belanda dalam suksesi kerajaan, hingga pelecehan terhadap adat-istiadat Jawa, semua ketidakpuasan ini akhirnya mencapai titik didihnya ketika proyek pembangunan jalan dimulai.

4. Dorongan untuk Mengobarkan Perlawanan Berskala Besar

Sekolah Van Deventer: Mewujudkan Pendidikan Lanjutan bagi Perempuan Pribumi

Diponegoro melihat insiden ini sebagai momentum untuk menggerakkan rakyat melawan Belanda.

Dengan memanfaatkan kemarahan rakyat terhadap kolonialisme, ia berhasil menggalang dukungan luas dari santri, petani, bangsawan yang kecewa, hingga ulama-ulama Islam.

Dampak dari Insiden Pembangunan Jalan

Peristiwa ini bukan hanya menjadi pemicu langsung Perang Jawa, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap strategi perlawanan Diponegoro.

Halaman Selanjutnya
img_title