Heraclitus: Filsuf Perubahan yang Menyatakan "Panta Rhei" – Segalanya Mengalir

Filsuf Heraclitus
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA - Heraclitus, filsuf besar dari era Yunani Kuno (sekitar 535–475 SM), dikenal sebagai tokoh yang mengusung konsep perubahan sebagai satu-satunya hal yang konstan dalam alam semesta. Ajarannya yang terkenal, "Panta Rhei" atau “segalanya mengalir”, mengandung makna mendalam bahwa tidak ada yang tetap, dan setiap momen dalam hidup ini selalu dalam keadaan berubah. Artikel ini akan mengupas secara mendalam pemikiran Heraclitus, latar belakang kehidupannya, kontribusinya terhadap dunia filsafat, serta relevansinya pada zaman modern, dengan referensi dari sumber-sumber terpercaya seperti Encyclopedia Britannica dan Stanford Encyclopedia of Philosophy.

Kebebasan Berpikir Lahir dari Pengakuan bahwa Kita Tidak Tahu Segalanya: Pelajaran Abadi dari Socrates

Latar Belakang dan Kehidupan Heraclitus

Heraclitus lahir di kota Efesos, wilayah yang kini dikenal sebagai Turki, pada sekitar tahun 535 SM. Kehidupannya yang penuh dengan kontemplasi mendalam terhadap alam dan eksistensi manusia tercermin dari tulisan-tulisannya yang tersisa berupa fragmen-fragmen pendek. Meskipun tidak banyak catatan sejarah tentang kehidupannya, pemikiran dan ajarannya telah meninggalkan jejak yang abadi dalam sejarah filsafat.

René Descartes: "Untuk Memperbaiki Dunia, Kita Harus Terlebih Dahulu Memperbaiki Diri Kita Sendiri"

Heraclitus hidup di masa yang penuh dengan dinamika dan perubahan, yang sejalan dengan pengamatannya terhadap alam dan kehidupan masyarakatnya. Ia menyadari bahwa alam semesta tidak pernah berhenti bergerak; setiap elemen, dari hal terkecil hingga yang terbesar, selalu dalam keadaan transisi. Pemikiran inilah yang kemudian melahirkan konsep "Panta Rhei", yang menjadi inti dari ajarannya.

Konsep "Panta Rhei": Segalanya Mengalir

25 Kutipan Terbaik René Descartes, Bapak Filsafat Modern yang Mengubah Dunia Pemikiran

Istilah "Panta Rhei" berasal dari bahasa Yunani yang berarti “segala sesuatu mengalir”. Bagi Heraclitus, realitas tidak pernah statis. Ia menggambarkan perubahan sebagai karakteristik utama alam semesta. Perumpamaannya yang paling terkenal adalah: “Anda tidak bisa menginjak sungai yang sama dua kali.” Ungkapan ini mengandung pesan bahwa setiap kali kita menginjak sungai, airnya telah berubah, sama halnya dengan setiap momen dalam kehidupan yang tidak pernah sama persis seperti sebelumnya.

Heraclitus menggunakan simbol api untuk mewakili perubahan. Api, yang terus berubah bentuk dan energi, menjadi metafora sempurna untuk menggambarkan dinamika alam yang tidak pernah berhenti bertransformasi. Menurutnya, api adalah elemen dasar yang menggerakkan segala sesuatu; melalui proses pembakaran, api menunjukkan bagaimana transformasi selalu terjadi, menciptakan sesuatu yang baru dari yang lama.

Halaman Selanjutnya
img_title