Kolaborasi Para Jenius: Peran Einstein, Fermi, dan Bohr dalam Sejarah Bom Atom
- Image Creator/Handoko
Saat Jerman Nazi menduduki Denmark, Bohr terpaksa melarikan diri ke Amerika Serikat. Setibanya di sana, ia segera bergabung dengan Proyek Manhattan. Namun, perannya lebih bersifat filosofis dan strategis dibanding teknis.
Bohr sangat mendukung kolaborasi internasional dalam penelitian nuklir, tetapi ia juga menentang penggunaan bom atom sebagai senjata perang. Ia menyarankan kepada sekutu agar setelah perang, dunia membentuk sistem kontrol global atas senjata nuklir untuk mencegah perlombaan senjata yang berbahaya.
Sayangnya, idenya tidak diikuti oleh pemerintah Amerika Serikat. Sebaliknya, Perang Dingin yang terjadi setelah Perang Dunia II justru membuat negara-negara besar berlomba dalam pengembangan senjata nuklir yang lebih kuat.
Dampak Kolaborasi Einstein, Fermi, dan Bohr
Peran ketiga ilmuwan ini sangat berpengaruh dalam sejarah bom atom, meskipun dengan cara yang berbeda:
- Einstein, dengan suratnya kepada Roosevelt, membantu memicu Proyek Manhattan.
- Fermi, dengan eksperimennya, memungkinkan reaksi fisi berantai yang diperlukan untuk bom nuklir.
- Bohr, dengan pemikirannya, berusaha menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan pertimbangan moral dan etika.
Namun, setelah menyaksikan dampak kehancuran yang diakibatkan oleh bom atom, ketiga ilmuwan ini menjadi pendukung utama kontrol senjata nuklir. Mereka menyadari bahwa pengetahuan yang mereka bantu ciptakan telah berubah menjadi ancaman eksistensial bagi umat manusia.