Proyek ‘Manhattan’ Trump: Mungkinkah Indonesia Ikuti Langkah Amerika dalam Reformasi Birokrasi?

Donald J. Trump Presiden AS Terpilih
Sumber :
  • viva.co.id

Jakarta, WISATA - Pada 12 November 2024, Donald Trump mengumumkan pembentukan Departemen Efisiensi Pemerintah atau yang disebut dengan “Department of Government Efficiency” (DOGE) di Amerika Serikat. Trump menggandeng dua tokoh besar, Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, untuk memimpin proyek ambisius ini, yang disebut-sebut sebagai “Proyek Manhattan” modern bagi reformasi birokrasi. Langkah ini mendapat perhatian besar dari publik dan memicu berbagai spekulasi mengenai arah baru pemerintahan Amerika di bawah kepemimpinan Trump. Namun, pertanyaan yang muncul di benak banyak pihak adalah: apakah reformasi radikal semacam ini mungkin juga diterapkan di Indonesia?

Trump Umumkan Elon Musk dan Vivek Ramaswamy Pimpin 'Proyek Manhattan' Baru untuk Reformasi Birokrasi

Trump menargetkan pengurangan birokrasi besar-besaran, penghapusan regulasi yang dianggap tidak perlu, serta pemangkasan pengeluaran pemerintah hingga miliaran dolar. Ini sejalan dengan ambisi untuk menyederhanakan pemerintah federal AS agar lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan rakyat. Dalam pengumumannya, Trump menyebutkan bahwa proyek ini harus selesai paling lambat 4 Juli 2026, tepat di Hari Kemerdekaan Amerika Serikat yang ke-250.

Kolaborasi dengan Elon Musk dan Vivek Ramaswamy

Anggaran Meningkat Hampir Rp2 Triliun, Koalisi Gemuk Solusi atau Beban?

Elon Musk, yang dikenal sebagai pendiri Tesla dan SpaceX, serta Vivek Ramaswamy, tokoh konservatif dan pengusaha sukses, diharapkan mampu membawa pandangan baru dalam merombak birokrasi AS. Trump menggambarkan kedua tokoh ini sebagai “patriot Amerika” yang siap melawan status quo untuk merevolusi cara kerja pemerintahan. Elon Musk dikenal dengan pendekatannya yang inovatif dan efisien, sementara Vivek Ramaswamy memiliki pandangan yang kuat tentang nilai-nilai kebebasan dan minimalisasi intervensi pemerintah.

Elon Musk, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa proyek ini akan “mengirimkan gelombang kejut melalui sistem pemerintahan” dengan cara memangkas lembaga yang dianggap berlebihan dan merestrukturisasi yang tersisa agar lebih ramping dan berorientasi pada hasil. Di sisi lain, Ramaswamy percaya bahwa peran pemerintah harus dibatasi agar tidak mengganggu kreativitas dan inovasi rakyat. Kerja sama ini dianggap sebagai kombinasi ideal untuk mencapai visi besar Trump.

Pesan Tegas Prabowo untuk Para Pemimpin: "Ikan Busuk Mulai dari Kepalanya"

Dampak Ekonomi dan Potensi Penghematan

Proyek ini tidak hanya menyasar efisiensi, tetapi juga berpotensi menghemat anggaran pemerintah AS hingga triliunan dolar setiap tahun. Berdasarkan data dari Office of Management and Budget (OMB), anggaran pemerintah federal Amerika Serikat saat ini mencapai sekitar 6,5 triliun dolar AS per tahun. Trump dan timnya percaya bahwa melalui penghapusan regulasi yang tidak diperlukan, pengeluaran pemerintah dapat ditekan secara signifikan tanpa mengorbankan layanan publik.

Halaman Selanjutnya
img_title