Hero Hore, Novel Kepahlawanan Karya Tije Ponye, Siap Saingi "Harry Potter" karya J.K. Rowling

Tije Ponye Penulis Novel Hero Hore
Sumber :
  • Aldi Candra/Istimewa

Berbeda dengan banyak novel remaja lainnya yang biasanya menyelipkan kisah cinta sebagai salah satu daya tarik, "Hero Hore" justru secara tegas menolak adanya romansa. Di bagian belakang buku, Tije menuliskan disclaimer yang menyatakan bahwa tidak akan ada unsur asmara dalam novel ini. "Saya ingin pembaca fokus pada kisah petualangan, bukan drama percintaan," jelasnya.

On the Shortness of Life: Buku Seneca yang Wajib Dibaca Sebelum Usia 30 Tahun

Hal ini, menurutnya, juga bertujuan agar orang tua merasa lebih nyaman saat memberikan novel ini kepada anak-anak atau keponakan mereka. "Saya ingin memastikan bahwa buku ini bisa dinikmati oleh pembaca segala usia, terutama anak muda yang perlu mendapatkan inspirasi tentang kepahlawanan dan kerja sama tim, tanpa perlu terganggu oleh kisah romansa," tambahnya.

Memanfaatkan Media Sosial dan Teknologi AI untuk Promosi

Socrates vs Zaman Modern: Apakah Dunia Hari Ini Butuh Lebih Banyak Filsuf?

Di era digital seperti sekarang, promosi lewat media sosial menjadi pilihan utama bagi Tije. Ia menyadari bahwa dirinya belum terkenal, namun yakin bahwa promosi di platform seperti Instagram dan YouTube bisa membantu novel "Hero Hore" mendapatkan eksposur lebih luas. "Media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk menyebarkan informasi. Dengan sedikit usaha, siapa tahu saya bisa mencapai popularitas seperti Andrea Hirata," katanya penuh harap.

Selain promosi, Tije juga mempertimbangkan untuk menjual buku ini dalam format digital seperti PDF agar dapat diakses lebih mudah melalui ponsel. Bahkan, ia terbuka dengan ide mengubah "Hero Hore" menjadi cerita bersambung di platform online. "Jika format digital lebih diterima, saya tak ragu menjadikannya cerita berkelanjutan di portal-portal online agar lebih mudah diakses oleh pembaca," tambahnya.

Saat Filsafat Timur dan Barat Bertemu: Refleksi Madilog untuk Dunia yang Terhubung

Impian Menghadirkan "Hero Hore" dalam Bentuk Film

Satu impian besar Tije adalah melihat "Hero Hore" diangkat ke layar lebar. Dia membayangkan novel ini bisa menjadi film aksi, baik dalam bentuk animasi maupun live-action. Dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membuat produksi film semakin mudah dan murah, Tije percaya bahwa film adaptasi dari karya lokal bukanlah sesuatu yang mustahil.

Halaman Selanjutnya
img_title