Hero Hore, Novel Kepahlawanan Karya Tije Ponye, Siap Saingi "Harry Potter" karya J.K. Rowling

Tije Ponye Penulis Novel Hero Hore
Sumber :
  • Aldi Candra/Istimewa

Minat Baca Masyarakat yang Menurun

Pendekatan Spiritual dan Agama Menjadi Mutlak untuk Hentikan YOLO, FOMO, dan FOPO

Menyadari fenomena rendahnya minat baca di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, Tije berkomentar bahwa hal ini adalah masalah yang sudah berlangsung lama. "Sejak dahulu, tingkat literasi di negara ini cukup rendah. Apalagi sekarang, ketika media sosial semakin mendominasi dan banyak orang lebih suka menonton video daripada membaca," ujarnya.

Namun, ia tetap optimis bahwa karyanya bisa menemukan pembaca setianya. Tije berharap bahwa "Hero Hore" bisa menarik perhatian penggemar cerita petualangan yang sebelumnya mungkin menggemari buku-buku seperti "Harry Potter," "Laskar Pelangi," atau bahkan seri klasik seperti "Lima Sekawan."

Layaknya Narkoba, YOLO, FOMO, dan FOPO Dapat Menghancurkan Masa Depan Generasi Muda

Mengikuti Jejak Kesuksesan Novel Fantasi Dunia

Tije tidak menutupi inspirasinya yang datang dari novel fantasi populer seperti "Harry Potter" karya J.K. Rowling, serta dari film-film pahlawan super seperti "The Avengers" dari Marvel dan serial televisi "The A Team." "Kisah-kisah ini menyuguhkan tema kepahlawanan dan kerja sama tim dalam menghadapi para penjahat, yang menjadi elemen utama dalam 'Hero Hore,'" ungkapnya.

YOLO, FOMO, FOPO: Gaya Hidup Instan yang Merusak Masa Depan Generasi Muda

Sama seperti "Harry Potter," yang memiliki tujuh jilid, Tije berencana menjadikan "Hero Hore" sebuah seri panjang dengan total sembilan jilid. Namun, ia menyadari bahwa rencana ini mungkin harus disesuaikan, tergantung situasi dan minat pasar. Jika tantangan terus meningkat, Tije tidak menutup kemungkinan untuk memadatkan cerita menjadi lima jilid saja.

Tanpa Kisah Asmara: Pilihan yang Unik dan Berani

Halaman Selanjutnya
img_title