Ekonomi Lesu: Shifting Teknologi atau Dampak Resesi Global?

Fakta di Balik Kelesuan Ekonomi Global
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Di tengah gejolak ekonomi yang melanda hampir seluruh dunia, pertanyaan yang muncul di benak banyak orang adalah, apakah kondisi ekonomi yang lesu saat ini disebabkan oleh shifting teknologi yang pesat, ataukah dampak dari resesi global yang lebih mendalam? Dua fenomena ini saling berhubungan, namun mengidentifikasi akar permasalahannya sangat penting untuk merumuskan strategi pemulihan yang efektif.

Ekonomi Dunia dalam Bahaya: Pemanasan Global, Si Pembunuh Tak Terlihat!

Shifting Teknologi: Transformasi yang Tidak Terhindarkan

Sejak beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan perubahan besar dalam cara bisnis beroperasi. Transformasi digital, atau shifting teknologi, menjadi salah satu pendorong utama perubahan ini. Menurut laporan dari McKinsey & Company, perusahaan-perusahaan yang beradaptasi dengan teknologi baru selama pandemi COVID-19 menunjukkan peningkatan produktivitas hingga 20-25%. Dengan beralih ke platform digital, banyak perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

Inilah Ilustrasi Kenaikan PPN 11% Menjadi 12% oleh Sri Mulyani, yang Akan Berlaku Awal 2025

Namun, pergeseran ini juga membawa dampak negatif. Banyak bisnis tradisional, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM), kesulitan beradaptasi dengan perubahan ini. Sebuah survei oleh Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa lebih dari 50% UKM di Indonesia merasa tertekan dan mengalami penurunan pendapatan akibat ketidakmampuan mereka untuk beralih ke platform digital.

Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202 juta pada tahun 2023, namun tidak semua bisnis mampu memanfaatkan peluang ini dengan efektif. Akibatnya, sejumlah sektor, seperti retail dan hospitality, mengalami penurunan yang signifikan, yang berkontribusi pada lesunya ekonomi.

Shifting vs. Resesi: Dua Sisi Tantangan Ekonomi Modern

Dampak Resesi Global: Ketidakpastian yang Melanda

Sementara itu, banyak negara kini berada di ambang resesi, dengan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kondisi ini. Menurut laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya mencapai 2,7% pada tahun 2023, jauh di bawah rata-rata historis. Beberapa faktor yang menyebabkan resesi ini antara lain inflasi yang tinggi, lonjakan harga energi, serta gangguan rantai pasokan akibat konflik geopolitik.

Halaman Selanjutnya
img_title