Menghanyutkan Tradisi dan Makna Budaya Suku Tidung di Tarakan dalam Festival Iraw Tengkayu
- Kemenparekraf
Selain Parade Padaw Tuju Dulung, terdapat pula arak-arakan budaya yang menampilkan kekayaan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta arak-arakan datang dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar hingga perwakilan dari perusahaan dan komunitas lokal, yang memperlihatkan antusiasme masyarakat dalam merayakan keberagaman budaya.
Makna Filosofis Festival Iraw Tengkayu
Festival Iraw Tengkayu bukan hanya sebuah pertunjukan budaya, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat suku Tidung. Prosesi pelarungan Padaw Tuju Dulung ke laut mengandung nilai penghormatan terhadap leluhur, serta sebagai simbol rasa syukur atas berkat yang telah diterima. Ini menjadi momen sakral bagi suku Tidung, di mana setiap elemen dari festival ini mencerminkan kehidupan mereka yang harmonis dengan alam dan leluhur.
Selain itu, festival ini menjadi cara untuk memperkenalkan tradisi dan budaya suku Tidung kepada generasi muda. Dengan melibatkan pelajar dalam tarian kolosal dan prosesi adat, masyarakat berharap agar generasi penerus tetap menjaga dan menghargai warisan nenek moyang mereka.
Potensi Pariwisata dari Festival Iraw Tengkayu
Dengan masuknya Festival Iraw Tengkayu sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara, festival ini kini memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Festival ini berhasil membuktikan bahwa budaya lokal mampu menjadi daya tarik pariwisata yang kuat jika diolah dan dipromosikan dengan baik.
Kehadiran Festival Iraw Tengkayu bukan hanya mengangkat budaya lokal, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat melalui kunjungan wisatawan yang bertambah setiap tahunnya. Festival ini menjadi ajang promosi yang efektif untuk memperkenalkan keindahan alam dan kekayaan budaya Kalimantan Utara, khususnya Tarakan.