Menghanyutkan Tradisi dan Makna Budaya Suku Tidung di Tarakan dalam Festival Iraw Tengkayu

Festival Iraw Tengkayu di Tarakan
Sumber :
  • Kemenparekraf

Tarakan, WISATA - Setiap tahun, Tarakan menjadi saksi dari sebuah perayaan budaya yang kental dengan makna dan simbolisme, yaitu Festival Iraw Tengkayu. Festival ini diadakan sebagai wujud penghormatan terhadap budaya suku Tidung, salah satu kelompok suku asli yang mendiami wilayah Kalimantan Utara. Dengan mengusung berbagai kegiatan tradisional dan budaya, Festival Iraw Tengkayu tidak hanya berfungsi sebagai acara hiburan, tetapi juga sebagai media pelestarian warisan budaya.

Makna Tersirat di Balik Bencana: Interpretasi Bait 14 Jangka Jayabaya

Asal Usul Festival Iraw Tengkayu

Asal mula Festival Iraw Tengkayu memiliki akar yang kuat dalam tradisi dan adat istiadat suku Tidung. Dalam bahasa Tidung, "Iraw" berarti "perayaan" atau "festival," sedangkan "Tengkayu" mengacu pada pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, menggambarkan identitas Tarakan yang berada di tepian laut. Festival ini awalnya merupakan upacara adat untuk menyampaikan rasa syukur kepada roh leluhur atas hasil panen dan kelimpahan rezeki.

Inilah 10 Top Event Unggulan di Karisma Event Nusantara (KEN) 2024, Anda Pilih Jalan-jalan ke Mana?

Seiring berjalannya waktu, Festival Iraw Tengkayu semakin berkembang dan menjadi ajang berkumpulnya berbagai elemen masyarakat di Tarakan. Acara ini menarik tidak hanya warga lokal, tetapi juga para wisatawan dan peneliti budaya dari berbagai daerah dan negara. Dengan menghadirkan kekayaan budaya yang unik, festival ini memperkuat identitas suku Tidung sekaligus menjadi daya tarik wisata yang signifikan.

Kegiatan Utama Festival Iraw Tengkayu

DESA WISATA: Bagaimana Melakukan Transformasi Desa Ke Desa Wisata Unggulan

Rangkaian acara di Festival Iraw Tengkayu berlangsung selama beberapa hari, dimulai dengan Pekan Kebudayaan Daerah. Selama lima hari ini, masyarakat disuguhkan dengan berbagai pertunjukan seni, pameran kebudayaan, hingga lomba-lomba tradisional yang melibatkan seluruh komunitas lokal, termasuk pelajar dan perwakilan dari berbagai instansi.

Puncak dari Festival Iraw Tengkayu adalah prosesi Parade Padaw Tuju Dulung, sebuah ritual di mana perahu hias Padaw Tuju Dulung diarak keliling kota dan kemudian dihanyutkan ke tengah laut. Padaw Tuju Dulung adalah perahu unik dengan tujuh tingkatan yang melambangkan hari dalam sepekan, yang juga menjadi simbol dari siklus hidup manusia.

Selain Parade Padaw Tuju Dulung, terdapat pula arak-arakan budaya yang menampilkan kekayaan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta arak-arakan datang dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar hingga perwakilan dari perusahaan dan komunitas lokal, yang memperlihatkan antusiasme masyarakat dalam merayakan keberagaman budaya.

Makna Filosofis Festival Iraw Tengkayu

Festival Iraw Tengkayu bukan hanya sebuah pertunjukan budaya, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat suku Tidung. Prosesi pelarungan Padaw Tuju Dulung ke laut mengandung nilai penghormatan terhadap leluhur, serta sebagai simbol rasa syukur atas berkat yang telah diterima. Ini menjadi momen sakral bagi suku Tidung, di mana setiap elemen dari festival ini mencerminkan kehidupan mereka yang harmonis dengan alam dan leluhur.

Selain itu, festival ini menjadi cara untuk memperkenalkan tradisi dan budaya suku Tidung kepada generasi muda. Dengan melibatkan pelajar dalam tarian kolosal dan prosesi adat, masyarakat berharap agar generasi penerus tetap menjaga dan menghargai warisan nenek moyang mereka.

Potensi Pariwisata dari Festival Iraw Tengkayu

Dengan masuknya Festival Iraw Tengkayu sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara, festival ini kini memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Festival ini berhasil membuktikan bahwa budaya lokal mampu menjadi daya tarik pariwisata yang kuat jika diolah dan dipromosikan dengan baik.

Kehadiran Festival Iraw Tengkayu bukan hanya mengangkat budaya lokal, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat melalui kunjungan wisatawan yang bertambah setiap tahunnya. Festival ini menjadi ajang promosi yang efektif untuk memperkenalkan keindahan alam dan kekayaan budaya Kalimantan Utara, khususnya Tarakan.