Yoyok KOPITU: "KADIN Hanya Fokus Oligarki, UKM Gagal Bersaing di Pasar Global"
- Istimewa
Selain Australia, negara-negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, Inggris, dan Polandia juga membuka peluang besar bagi tenaga kerja formal Indonesia, terutama yang berasal dari sektor UKM. Misalnya, Korea Selatan memiliki program skilled employee, yang dapat dimanfaatkan oleh pekerja formal Indonesia. Di Jepang, program Technical Intern Training Program (TITP) membuka peluang bagi pekerja Indonesia untuk mendapatkan pengalaman kerja di industri manufaktur.
Menurut Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jumlah pekerja migran Indonesia pada tahun 2023 mencapai sekitar 9 juta orang, dengan 70% dari mereka bekerja di sektor formal. Negara-negara tujuan utama pekerja migran Indonesia mencakup Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, dan Australia. Namun, banyak dari pekerja ini berasal dari sektor informal. KADIN diharapkan dapat berperan lebih besar dalam membuka akses bagi pekerja formal dari UKM agar bisa memanfaatkan peluang tersebut.
UKM yang Terpinggirkan
Yoyok menegaskan bahwa KADIN seharusnya proaktif dalam membantu UKM memanfaatkan pasar global, baik dalam hal ketenagakerjaan maupun ekspor produk. "KADIN seharusnya bukan hanya fokus pada proyek besar yang menguntungkan oligarki, tetapi juga harus memberikan dukungan nyata kepada UKM. Saat ini, kita melihat bagaimana UKM tidak bisa bersaing di pasar internasional karena minimnya dukungan dari KADIN," ungkap Yoyok.
Data dari International Trade Centre menunjukkan bahwa UKM di seluruh dunia menyumbang 50% dari total ekspor global, namun kontribusi UKM Indonesia dalam ekspor global masih sangat rendah. Ini menunjukkan bahwa UKM Indonesia belum mampu bersaing di pasar internasional. Padahal, potensi untuk berkembang sangat besar jika ada dukungan yang lebih baik, termasuk akses ke teknologi, pendanaan, dan pelatihan.
Tantangan untuk Anindya Bakrie
Dengan terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum KADIN yang baru, Yoyok berharap ada perubahan signifikan dalam arah kebijakan KADIN. “Anindya Bakrie harus melakukan reformasi besar-besaran di KADIN. Fokusnya jangan hanya pada pengusaha besar, tetapi juga bagaimana UKM bisa berkembang dan bersaing di pasar internasional," jelas Yoyok.