Yoyok KOPITU: Anindya Bakrie Harus Ubah KADIN Jadi “Kandang Jago”, Bukan “Jago Kandang”

Yoyok Pitoyo Bersama Pengusaha Korea Selatan
Sumber :
  • Handoko

Jakarta, WISATA - Selamat atas terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang baru. Jabatan ini membawa harapan besar bagi dunia usaha di Indonesia. Salah satu suara yang cukup lantang menyampaikan harapan tersebut datang dari Ketua Umum Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU), Yoyok Pitoyo. Dalam pernyataannya, Yoyok menegaskan bahwa KADIN di bawah kepemimpinan Anindya harus mampu menghadapi tantangan global dan membawa perubahan signifikan. Salah satu pesan penting yang disampaikan Yoyok adalah bahwa KADIN harus berubah dari “jago kandang” menjadi “kandang jago” yang mampu bersaing di kancah internasional.

Inilah Ilustrasi Kenaikan PPN 11% Menjadi 12% oleh Sri Mulyani, yang Akan Berlaku Awal 2025

Tantangan Besar KADIN di Bawah Kepemimpinan Baru

Dalam pandangan Yoyok, KADIN di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie harus melakukan transformasi besar agar pengusaha Indonesia tidak hanya fokus pada eksploitasi sumber daya alam yang sudah ada, tetapi juga mampu menciptakan sumber pendapatan baru melalui inovasi dan rekayasa teknologi. “KADIN harus bisa lebih dari sekadar memanfaatkan apa yang ada, tetapi juga mampu melakukan terobosan baru yang membawa pengusaha Indonesia ke level internasional,” kata Yoyok.

Target Pertumbuhan Ekonomi 8% di Tahun 2028-2029, Realistiskah?

Yoyok juga menekankan pentingnya KADIN untuk tidak hanya unggul di dalam negeri tetapi mampu melakukan penetrasi pasar global. Menurutnya, Anindya harus mampu mengorganisir tiga kelompok besar dalam KADIN—politik, oligarki, dan broker ekonomi—menjadi kekuatan yang saling bersinergi dan membawa Indonesia ke peta ekonomi global.

Peningkatan Peran KADIN dalam Infrastruktur

Prabowo-Gibran, Lakukan Ini agar Program Makan Siang Gratis Bikin Cuan pada UMKM dan Rakyat Kecil

Dalam kritiknya, Yoyok menyoroti peran KADIN yang dinilai belum optimal dalam meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan kelas menengah dan sektor UMKM. “Kolaborasi antara perusahaan besar dan UMKM masih sangat kecil, padahal sektor ini sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Yoyok. Ia mencontohkan model di Korea Selatan, di mana perusahaan besar seperti Samsung secara aktif bermitra dengan UMKM untuk memajukan sektor industri.

 

Halaman Selanjutnya
img_title