Pemerataan Akses Internet dan Pembangunan Infrastruktur Digital di Seluruh Indonesia
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi upaya pemerataan akses internet di seluruh pelosok nusantara dengan membangun infrastruktur digital yang merata. Langkah ini diambil untuk menjembatani kesenjangan digital yang masih terjadi, khususnya di wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga menjalankan program literasi digital untuk memberdayakan masyarakat agar mampu memanfaatkan teknologi dengan optimal.
Dalam acara Datacomm Solution Day 2024 yang berlangsung di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (10/09/2024), Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan pentingnya inisiatif ini. "Kita perlu mengingat pentingnya menciptakan kesempatan yang setara dalam pembangunan, khususnya dalam upaya mencapai transformasi digital yang inklusif dan memberdayakan," ujar Budi Arie.
Menurut Menkominfo, pemerataan akses internet akan memberikan kesempatan yang setara bagi semua warga Indonesia, terutama mereka yang tinggal di wilayah 3T. Melalui pembangunan Base Transreceiver Station (BTS) di wilayah-wilayah terpencil dan perluasan cakupan internet di fasilitas layanan publik, pemerintah berusaha memastikan bahwa tidak ada wilayah yang tertinggal dalam hal akses teknologi. Selain itu, proyek Palapa Ring dan peluncuran Satelit Multifungsi SATRIA-1 diharapkan mampu memperkuat jaringan komunikasi di seluruh Indonesia.
Literasi Digital dan Pengembangan SDM
Tak hanya berfokus pada infrastruktur, pemerintah juga berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat. Menkominfo Budi Arie menyatakan, "Solusinya melalui upskilling dan reskilling, meningkatkan literasi digital masyarakat dengan pelatihan dan investasi sektor pendidikan." Upaya ini dilakukan melalui berbagai program, salah satunya Gerakan Nasional Literasi Digital yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan teknologi digital.
Di tingkat menengah, Program Digital Talent Scholarship (DTS) memberikan pelatihan terkait keamanan siber (cyber security) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Sementara di tingkat lanjut, Program Digital Leadership Academy diarahkan untuk melatih para pemimpin digital, baik dari sektor swasta maupun publik, agar mampu memimpin di era digital ini.
Komitmen pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) juga ditunjukkan melalui beasiswa S2 di bidang digital, baik di dalam maupun luar negeri. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mencetak talenta-talenta digital yang mampu bersaing di kancah global.