Menjadi Delegasi Buruh ke Jenewa, Soeharjono Suarakan Harapan Buruh Online: "Pekerja Platform Juga Manusia!"
- Handoko/Istimewa
Jenewa, Swiss — Di tengah deretan tokoh-tokoh buruh nasional yang tergabung dalam delegasi Indonesia ke Konferensi Buruh Internasional (ILC) ke-113 di Jenewa, nama Soeharjono mencuri perhatian karena membawa isu yang semakin relevan di era digital: kesejahteraan pekerja platform online.
Sebagai salah satu dari 42 tokoh buruh Indonesia yang berangkat ke Jenewa, Soeharjono bukanlah nama baru dalam dunia perburuhan. Selain aktif sebagai pejuang hak buruh, ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif SADA (Solidaritas dan Advokasi Pekerja), sebuah lembaga nirlaba yang aktif mengadvokasi perlindungan dan peningkatan kesejahteraan pekerja di Indonesia.
Lebih dari itu, Soeharjono juga dikenal sebagai mantan staf teknis di International Labour Organization (ILO), sehingga sangat memahami bagaimana pentingnya harmonisasi kebijakan tenaga kerja di tingkat global.
Kesejahteraan Pekerja Digital Jadi Fokus Perjuangan
Mengikuti jalannya Konferensi Buruh Internasional dari 2 hingga 13 Juni 2025 di markas besar ILO, Jenewa, Soeharjono menjadikan isu pekerja platform digital sebagai fokus utama suaranya.
“Pekerja platform seperti pengemudi ojek online, kurir aplikasi, hingga freelancer digital seringkali tidak diakui sebagai pekerja. Mereka dianggap mitra, padahal mereka bekerja delapan jam lebih per hari, tanpa jaminan sosial dan tanpa perlindungan hukum,” ujar Soeharjono saat ditemui di sela konferensi, Senin (2/6/2025).
Ia menambahkan, sistem kemitraan yang saat ini dijalankan oleh banyak platform digital justru menyembunyikan ketimpangan dan eksploitasi terselubung terhadap para pekerja.