Terjadi Lagi, Calon Paskibraka Gagal Berangkat karena Diganti pada Saat-saat Terakhir

Ternate, WISATA – Lagi-lagi ada calon Paskibraka yang telah dinyatakan lolos dan memenuhi syarat tetapi gagal berangkat.

Calon Paskibraka perwakilan dari Kota Ternate, Nanda Maulidya harus memupus harapannya untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2023 mendatang, karena namanya tidak lagi tercantum dalam tim inti perwakilan Paskibraka dari Provinsi Maluku Utara. 

Nanda Maulidya telah terpilih menjadi wakil Provinsi Maluku Utara sebagai calon Paskibraka Nasional, tetapi tanggal 13 Juli 2023 atau H-2 sebelum keberangkatan menerima surat perihal panggilan mengikuti pemusatan diklat calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka , namun bukan namanya yang tercantum di sana, melainkan Muthafia Asmar Badarab dari Halmahera Utara, yang pada awalnya merupakan peserta calon Paskibraka cadangan. 

Ada hal yang ganjil disampaikan keluarga Nanda, dalam hal ini ibunya, seperti dalam unggahan akun @statusternate di Tik Tok, bahwa pada hari Senin tanggal 10 Juli 2023, Nanda diberitahu untuk melakukan Medical Check Up (MCU) ulang karena matanya dinyatakan minus. Sampai di Rumah Sakit, ternyata peserta calon cadangan, yaitu Muthafia ada di sana juga. Ayah Nanda berinisiatif menanyakan ada keperluan apa, dan dijawab untuk MCU juga. Namun demikian perintah MCU untuk Muthafia bukan melalui surat, hanya per telepon. Dari sini keluarga Nanda merasa ada yang janggal.

Hasil MCU Nanda dinyatakan Memenuhi Standar Capaska Pusat, namun pada tanggal 13 Juli 2023, Nanda menerima surat yang perihal panggilan mengikuti pemusatan diklat calon Paskibra atas nama Muthafia Asmar Badarab, artinya Nanda gagal untuk dikirim ke Jakarta sebagai perwakilan Maluku Utara.

Setelah ditanyakan kepada pembina, dalam hal ini Dispora Provinsi, Nanda dinyatakan tidak memenuhi standar, sehingga dinyatakan gugur. Tentu saja keterangan tersebut membuat keluarga Nanda bertanya-tanya, mengapa setelah dinyatakan memenuhi standar, dua hari menjelang keberangkatan menjadi tidak memenuhi standar. 

Kejadian gagal berangkat dan diganti oleh calon cadangan juga menimpa siswa perwakilan daerah lain. Dan hal ini bukan pertama kali terjadi. Yang sangat disayangkan, mengapa  hal serupa terjadi lagi. 

Halaman Selanjutnya

Akun @sondangtaridatampubolon dalam unggahan Tik Tok mengatakan, bahwa kasus seperti ini tidak boleh terjadi karena mempengaruhi faktor psikologis generasi muda bangsa yaitu satu, merasa dipermainkan, kedua tidak akan percaya lagi kepada lembaga atau panitia seleksi paskibra.