Kekhawatiran Elon Musk tentang Superintelegence AI yang Dikembangkan di China
- Wikipedia
Malang, WISATA- Elon Musk telah mengungkapkan kekhawatiran tentang perkembangan Superintelegence AI di China. Ia menyatakan bahwa China "bergerak sangat cepat" dalam bidang AI, dan bahwa ia khawatir tentang potensi China menggunakan AI untuk tujuan militer.
Dalam wawancara dengan CNBC pada tahun 2023, Musk mengatakan bahwa ia telah memberi tahu para pemimpin China bahwa jika mereka menciptakan " Superintelegence digital," hal itu bisa "mengambil alih negara." Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang kenyataan bahwa China memiliki "kumpulan nilai yang sangat berbeda" dengan Amerika Serikat dalam hal AI.
Kekhawatiran Musk tentang Superintelegence AI di China juga dibagikan oleh beberapa ahli lainnya. Dalam laporan tahun 2022, Center for a New American Security (CNAS) memperingatkan bahwa China "siap menjadi pemimpin global dalam AI," dan bahwa ini bisa memiliki "implikasi signifikan bagi masa depan Amerika Serikat dan dunia."
Laporan CNAS juga memperingatkan bahwa kemampuan AI China bisa digunakan untuk tujuan militer, seperti pengembangan sistem senjata otonom. Ini adalah kekhawatiran yang juga diungkapkan oleh Musk. Dalam wawancara pada tahun 2021, ia mengatakan bahwa ia "sangat khawatir" tentang pengembangan sistem senjata otonom, dan bahwa ia percaya hal itu bisa "menyebabkan perlombaan senjata."
Penting untuk dicatat bahwa kekhawatiran Musk tentang Superintelegence AI di China tidak secara universal dibagikan. Beberapa ahli percaya bahwa China tidak semaju seperti yang diyakini oleh Musk dalam bidang AI, dan bahwa mereka tidak mungkin menggunakan AI untuk tujuan militer.
Namun, kekhawatiran Musk ini valid, dan mereka menyoroti pentingnya memiliki diskusi publik tentang potensi risiko superinteligensi AI. Kita perlu siap menghadapi tantangan yang akan datang, dan kita perlu memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan dan bukan untuk kejahatan.