Peran Asosiasi dalam Meningkatkan Kemampuan dan Kolaborasi Antar Sektor untuk Smart Manufacturing

Forum Bisnis Inti Robot
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Jakarta, WISATA - Pada tanggal 14 Agustus 2024, dalam acara Inti Robot yang merupakan bagian dari Indonesia Technology and Innovation (INTI 2024), Denny Wijayanto, Wakil Ketua Asosiasi Robot Industri Indonesia (ASRII), menyampaikan pandangannya mengenai peran asosiasi dalam meningkatkan kemampuan dan kolaborasi antar sektor dalam pengembangan smart manufacturing. Forum bisnis yang berlangsung di JI EXPO Kemayoran, Jakarta ini, mengangkat topik penting tentang bagaimana ekosistem smart manufacturing, robotika, dan otomatisasi dapat dibangun melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi.

Direktur IPAMP Yan Sibarang Tandiele Kunjungi Stand ASRII di Manufacturing Indonesia 2024

Denny Wijayanto menggarisbawahi bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan diri menghadapi era Industri 4.0, di mana robotika dan otomatisasi menjadi komponen krusial dalam proses manufaktur. Beliau menekankan bahwa kolaborasi antar sektor adalah kunci untuk mencapai tujuan ini. "Tanpa adanya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi, sulit bagi kita untuk memaksimalkan potensi yang ada dan mencapai efisiensi yang diharapkan dalam sektor manufaktur," ujar Denny.

Beliau juga menjelaskan bahwa asosiasi seperti ASRII memiliki peran vital dalam menghubungkan berbagai pihak yang berkepentingan, mulai dari produsen robot, penyedia teknologi, hingga pengguna akhir di industri. "ASRII berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai kepentingan ini, sehingga tercipta ekosistem yang saling mendukung dan mempercepat adopsi teknologi baru di sektor manufaktur," tambahnya.

ASRII Tampilkan Teknologi Robotika dan Otomatisasi Canggih di Manufacturing Indonesia 2024

Dalam presentasinya, Denny juga menyoroti hasil penelitian yang menunjukkan bahwa negara-negara yang memiliki asosiasi industri yang kuat cenderung lebih siap menghadapi perubahan teknologi global. Hal ini terlihat dari indeks kesiapan robotik dan AI yang menunjukkan bahwa negara seperti Korea Selatan, Jerman, dan Singapura berada di peringkat atas dalam hal kesiapan adopsi teknologi canggih. Menurutnya, Indonesia perlu belajar dari negara-negara tersebut dalam membangun ekosistem yang kuat dan inklusif untuk smart manufacturing.

Dalam konteks Indonesia, Denny menekankan pentingnya local development atau pengembangan lokal yang didukung oleh inovasi teknologi. "Kita perlu mendorong pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal, serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kita untuk bersaing di pasar global," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan universitas dan lembaga penelitian menjadi elemen penting dalam menciptakan inovasi yang berkelanjutan.

Mewujudkan IKN dengan Teknologi Cerdas: Solusi Inovatif untuk Kota Masa Depan

Sebagai penutup, Denny mengajak semua pihak untuk tidak hanya fokus pada pencapaian jangka pendek, tetapi juga memikirkan dampak jangka panjang dari adopsi teknologi ini terhadap ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan. "Mari kita berhenti melakukan apa yang mudah, dan mulai melakukan apa yang benar," katanya, mengutip moto dari ASRII yang tertera dalam presentasi tersebut.