Mungkinkah Data yang Sudah Diretas Kembali Normal Seperti Sebelumnya? Berikut Penjelasannya
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA – Serangan siber semakin sering terjadi seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat. Salah satu jenis serangan yang paling meresahkan adalah peretasan data. Ketika data telah diretas, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah data tersebut dapat kembali normal seperti sebelumnya. Berikut penjelasannya.
Dampak Peretasan Data
Peretasan data dapat menyebabkan berbagai kerugian bagi individu maupun organisasi. Kerugian ini dapat berupa hilangnya informasi pribadi, rusaknya reputasi, hingga kerugian finansial yang signifikan. Berdasarkan laporan dari Cybersecurity Ventures, diperkirakan kerugian global akibat kejahatan siber akan mencapai $10,5 triliun per tahun pada 2025.
Upaya Pemulihan Data
Pemulihan data yang telah diretas bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan beberapa langkah penting. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memulihkan data yang telah diretas:
1. Mengidentifikasi Jenis Serangan: Langkah pertama dalam pemulihan adalah mengidentifikasi jenis serangan yang terjadi. Apakah itu ransomware, malware, atau serangan phishing, setiap jenis serangan memerlukan penanganan yang berbeda.
2. Mengisolasi Sistem yang Terinfeksi: Penting untuk segera mengisolasi sistem yang terinfeksi agar serangan tidak menyebar ke sistem lain. Ini dapat dilakukan dengan memutus koneksi internet dan jaringan yang terhubung.
3. Menggunakan Backup Data: Backup data yang dilakukan secara rutin dapat menjadi penyelamat dalam situasi ini. Jika ada backup data yang terbaru, data yang telah diretas dapat dipulihkan dari backup tersebut.
4. Menggunakan Software Pemulihan Data: Ada berbagai software pemulihan data yang dapat digunakan untuk mencoba memulihkan data yang telah dienkripsi atau dihapus oleh peretas.
Tantangan dalam Pemulihan Data
Meskipun langkah-langkah pemulihan dapat membantu, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses ini:
1. Kehilangan Data yang Tidak Terselamatkan: Tidak semua data yang telah diretas dapat dipulihkan. Tergantung pada tingkat kerusakan dan metode yang digunakan peretas, beberapa data mungkin tidak dapat diselamatkan.
2. Waktu dan Biaya: Pemulihan data memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan harus siap mengeluarkan dana untuk software pemulihan, tenaga ahli, dan biaya operasional lainnya.
3. Risiko Terhadap Backup Data: Jika backup data tidak dilakukan secara aman, ada risiko bahwa backup tersebut juga dapat terinfeksi oleh malware atau ransomware.
Kasus Pemulihan Data yang Berhasil
Ada beberapa kasus di mana pemulihan data yang telah diretas berhasil dilakukan. Salah satu contohnya adalah serangan ransomware WannaCry pada tahun 2017. Berkat upaya kolaboratif dari berbagai organisasi keamanan siber dan ahli teknologi, banyak data yang berhasil dipulihkan. Namun, kasus ini juga menunjukkan pentingnya memiliki sistem keamanan yang kuat untuk mencegah serangan serupa di masa mendatang.
Langkah Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya peretasan data, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Memperbarui Sistem Keamanan Secara Berkala: Pastikan semua sistem dan software yang digunakan selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
2. Menggunakan Antivirus dan Firewall: Instal dan gunakan antivirus serta firewall yang terpercaya untuk melindungi sistem dari serangan malware dan virus.
3. Pelatihan Keamanan Siber: Berikan pelatihan kepada karyawan mengenai praktik keamanan siber yang baik, seperti mengenali email phishing dan pentingnya menjaga kerahasiaan kata sandi.
4. Melakukan Backup Data Secara Rutin: Lakukan backup data secara rutin dan pastikan backup tersebut disimpan di lokasi yang aman dan terpisah dari sistem utama.
Mungkinkah data yang sudah diretas kembali normal seperti sebelumnya? Jawabannya adalah mungkin, tetapi tidak selalu mudah dan tidak selalu berhasil sepenuhnya. Upaya pemulihan memerlukan langkah-langkah yang tepat dan seringkali melibatkan biaya serta waktu yang signifikan. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi kunci utama dalam melindungi data dari serangan peretas.
Untuk mendukung perkembangan ekonomi, teknologi, dan dunia digital, ajang Indonesia Internet Expo and Summit 2024 dalam Indonesia Teknologi and Innovation (INTI-2024) akan menjadi platform yang tepat untuk melihat inovasi terbaru dalam bidang teknologi dan internet. INTI adalah pameran dan konferensi terkait teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia. Ikuti dan daftarkan diri Anda untuk mendapatkan informasi terbaru dan berpartisipasi dalam acara tersebut https://inti.asia/