Sejarah Kota Rembang, Wisata Menawan, dan Cerita RA Kartini yang Belum Banyak Terungkap
- IG/pras_djoyobisono
Rembang, WISATA – Rembang, kota pesisir di Jawa Tengah, memiliki sejarah yang panjang. Nama "Rembang" berasal dari ritual "Ngrembang Sakawit," yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kabongan pada tahun Saka 1337. Ritual ini melibatkan pemotongan dua pohon tebu yang disebut "tebu pengantin," yang menjadi simbol awal mula kota ini.
Sejarah Rembang juga terkait dengan peristiwa heroik pada 27 Juli 1741, saat Ingabehi Anggadjaja memimpin perlawanan melawan penjajahan Belanda. Tanggal tersebut kini diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Rembang.
Kota Rembang
- IG/viralrembang
Di samping sejarahnya yang kaya, Rembang juga menawarkan pesona wisata yang beragam. Museum Kartini adalah destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang RA Kartini, pahlawan emansipasi wanita. Museum ini menyimpan koleksi pribadi Kartini, mulai dari ruang mengajar hingga peralatan batik, memberikan gambaran mendalam tentang kehidupannya.
Pantai Karang Jahe juga menjadi daya tarik dengan pasir putihnya yang lembut dan pemandangan laut yang memukau. Tidak ketinggalan, Hutan Mangrove Pasar Banggi menawarkan pengalaman wisata alam yang menenangkan, lengkap dengan jembatan kayu untuk berjalan-jalan menikmati keindahan mangrove.
Sementara itu, Rembang dikenal sebagai tempat di mana RA Kartini menghabiskan sebagian besar hidupnya setelah menikah dengan Bupati Rembang, R.M.A.A. Djojoadiningrat. Kartini tidak hanya dikenal karena pemikirannya yang revolusioner tentang pendidikan bagi perempuan, tetapi juga karena dedikasinya dalam menciptakan perubahan sosial.
Salah satu cerita yang belum banyak diungkap adalah bagaimana ia memperjuangkan pendirian sekolah untuk perempuan dengan keterbatasan dukungan di masa itu. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh dan komitmennya, meskipun perjuangannya sering diwarnai tantangan.
R.A. Kartini
- Bicara Tokoh
Kartini wafat di Desa Mantingan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, pada usia 25 tahun, meninggalkan warisan besar bagi generasi selanjutnya. Ia dimakamkan di sana, menjadikan tempat ini sebagai destinasi ziarah yang penuh makna. Kehidupan pribadinya, termasuk hubungan dengan suami dan usahanya yang luar biasa untuk memajukan perempuan Indonesia, terus menjadi inspirasi hingga saat ini.
Rembang bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga perpaduan sempurna antara wisata, budaya, dan kenangan tentang seorang tokoh yang mengubah arah bangsa. Dengan pesona dan kisah yang ditawarkan, kota ini layak menjadi salah satu tujuan utama untuk dieksplorasi lebih dalam.
Sumber: bappeda.rembangkab.go.id