Slow Travel dan Voluntourism, Tren Liburan yang Bikin Hidup Lebih Bermakna
- ecolife
Jakarta, WISATA - Halo, kamu yang suka jalan-jalan! Pernah nggak sih merasa capek karena liburan yang serba buru-buru? Dari pagi sampai malam harus ke sana ke sini, padahal rasanya kurang nikmat dan malah bikin stres? Nah, tahun 2025 ini, tren liburan mulai berubah lho. Banyak orang sekarang lebih memilih slow travel dan voluntourism sebagai cara baru menikmati liburan yang nggak cuma seru, tapi juga bikin hidup lebih bermakna. Apa sih sebenarnya kedua tren ini? Yuk, kita ngobrol santai tentang slow travel dan voluntourism yang lagi hits banget!
Apa Itu Slow Travel?
Slow travel itu intinya liburan dengan santai, nggak terburu-buru, dan benar-benar menikmati setiap momen. Bayangin deh, daripada kamu mengejar banyak destinasi dalam waktu singkat, kamu justru tinggal lebih lama di satu tempat, menyerap suasana lokal, ngobrol sama warga sekitar, dan merasakan kehidupan sehari-hari di sana. Jadi, bukan cuma sekadar foto-foto di spot terkenal, tapi benar-benar “nyemplung” ke budaya dan alam sekitar.
Misalnya, kamu ke Lombok. Alih-alih keliling semua Gili dalam dua hari, kamu bisa pilih satu Gili dan nikmati pantainya, coba kuliner lokal, ikut acara budaya, atau bahkan belajar membuat kerajinan tangan dari penduduk. Liburan jadi lebih santai dan berkesan, kan?
Menurut riset, lebih dari 70% wisatawan generasi muda sekarang memilih wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mereka nggak mau cuma jadi turis yang lewat saja, tapi ingin memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Kenapa Slow Travel Bikin Hidup Lebih Bermakna?
Dengan slow travel, kamu bisa mengurangi stres karena nggak perlu buru-buru. Jadwal yang santai bikin kamu lebih rileks dan bisa menikmati liburan sepenuhnya. Selain itu, kamu jadi punya waktu lebih banyak untuk mengenal budaya lokal, belajar hal baru, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Ini bikin pengalaman liburanmu jadi lebih otentik dan berkesan.