Selat Solo: Steak Ala Raja yang Bikin Lidah Bergoyang!
- surakarta.id
Surakarta, WISATA - Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Solo, ada satu kuliner khas yang wajib banget kamu coba—Selat Solo! Hidangan ini tuh bisa dibilang versi lokal dari steak Eropa, tapi dengan sentuhan khas Solo yang manis, segar, dan bikin nagih.
Buat yang belum tahu, Selat Solo sebenarnya berasal dari pengaruh kuliner Eropa yang dibawa penjajah Belanda dulu. Tapi karena lidah orang Solo lebih suka makanan yang manis, akhirnya hidangan ini di-remix biar lebih cocok dengan selera lokal. Hasilnya? Lahirlah Selat Solo, perpaduan sempurna antara steak dan salad yang nikmat banget!
Asal-usul Selat Solo: Dulu Makanan Para Raja!
Jadi ceritanya, zaman dulu para ningrat di Kasunanan Surakarta pengen nyobain makanan ala Belanda. Tapi pas steak Eropa yang asli disajikan, ternyata rasanya kurang pas di lidah mereka yang doyan makanan berbumbu manis dan gurih.
Akhirnya, para juru masak kerajaan berkreasi. Saus steak yang biasanya pakai saus Inggris, diganti pakai kecap manis dan rempah-rempah khas Jawa. Dagingnya juga nggak lagi dimasak setengah matang, tapi diolah jadi daging cincang yang dicampur dengan sosis, tepung roti, dan telur, terus dikukus dalam daun pisang.
Kata "Selat" sendiri ternyata berasal dari bahasa Belanda "slachtje," yang artinya salad. Makanya, di satu piring Selat Solo, kamu nggak cuma dapat daging aja, tapi juga sayuran segar seperti wortel, buncis, dan daun selada.
Isi Seporsi Selat Solo, Lengkap Banget!