Ter-ater Tajin Sora, Tradisi Masyarakat Madura di Bulan Sura

Sepiring Tajin Sora yang Siap Disantap
Sumber :
  • Instagram/novita.mojito

Malang, WISATA – Bulan Sura atau bulan Muharram adalah bulan yang telah dikenal sejak lama. Arti kata Muharram berarti bulan yang diunggulkan atau dimuliakan. Bulan Muharram disebut bulan Sura oleh orang Jawa, dan bulan Sora bagi orang Madura. Di Madura sendiri, ada beberapa tradisi yang dilaksanakan pada bulan haram ini antara lain ter-ater tajin sora.

Menelusuri Jejak Kearifan Lokal: Memahami Filsafat Jawa, Sejarah, dan Pengaruhnya

Ter-ater maksudnya adalah pemberian atau hadiah yang diantarkan ke rumah penerimanya, yang biasanya berupa makanan. Di bulan Sura ada tradisi yang diwarisi dari nenek moyang terdahulu dan sampai sekarang masih dilaksanakan oleh orang Madura yaitu ter-ater tajin sora, masakan yang berupa bubur dan dimasak setiap bulan Sura. Tajin sora adalah istilah bahasa Madura yang artinya bubur sura.

Ter-ater ini dilakukan oleh orang Madura dengan membawa makanan berupa bubur putih dan diantarkan kepada sanak kerabat dan para tetangga. 

UNAIR: Pakar Sosiologi Soroti Tradisi Pertunangan Bocah Berumur Empat Tahun di Madura

Baca juga: Kopi Indonesia: Warisan Budaya yang Memanjakan Lidah dan Pikiran

Makna filosofi ter-ater tajin sora adalah pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan kehadiran yang lainnya untuk hidup saling tolong-menolong. Selain itu, setiap orang harus memperbanyak sedekah dan mengharap imbalan rezeki yang berlimpah. 

Negara dengan Jumlah Desa, Populasi Penduduk Desa Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Sebenarnya asal mula tradisi ter-ater tajin sora ini tidak diketahui, namun masyarakat Madura tetap melestarikan tradisi dan kebiasaan ini sampai sekarang. Sepanjang bulan ini orang-orang di Madura datang dan pergi ke rumah tetangga serta kerabat untuk mengantarkan bubur atau tajin sora. Tajin sora ini kemudian saling ditukar dan meskipun sama-sama bubur, namun karena lauk pendamping atau toppingnya tidak sama, rasanya bisa jadi berbeda.

Baca juga: RESEP: Bubur Suro Khas Jawa Timur, Dinikmati Bertepatan dengan Tahun Baru Islam

Biasanya tajin sora disajikan dalam sebuah piring yang sudah dialasi daun pisang. Topping yang digunakan adalah irisan telur dadar, irisan daun bawang, seledri, cabai merah, kacang goreng, kadang-kadang juga ditambah perkedel. Ada juga yang memakai daging ayam suwir dan abon sapi. Terbayang nikmatnya makan tajin sora buatan tetangga, ya