UMM: Kembangkan Alat Bantu Jalan untuk Lansia Pengganti Tongkat

Kloter Perdana Terdapat 79 Jemaah Lansia
Sumber :
  • kemenag.go.id

Malang, WISATA – Sebuah inovasi mengesankan dikembangkan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka adalah Angga Dwi Aprilio berserta timnya Fajar Trikusuma Wardana, Nurul Aisyah Ramadhani dan Yussi Pradita Budianingsih. Muncul dari keinginan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya lansia dan korban kecelakaan yang mengalami kelemahan pada kaki, tim ini berhasil mengembangkan alat bantu berjalan yang canggih dan inovatif.

Prakiraan Cuaca Kota Banyuwangi Jawa Timur, Tanggal 3 Juli 2024

Menggunakan metode motor penggerak micro controller, alat bantu ini dirancang dengan teknologi yang menggabungkan kenyamanan, keamanan dan kemudahan penggunaan. Angga, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa inspirasi untuk menciptakan karya tersebut datang dari pengalamannya melihat banyak lansia yang kesulitan bergerak bebas. Begitupun juga para penderita kaki lemah yang harus bergantung pada bantuan orang lain atau alat. Hal ini menurutnya kurang praktis.

Alat bantu jalan

Photo :
  • umm.ac.id
Penting! Lakukan Hal Berikut Ini, Bila Ada Indikasi Serangan Ransomware pada Data Anda

“Cara kerja alat ini melibatkan program yang cukup kompleks. Kami merancang alat bantu berjalan ini dengan menggunakan motor penggerak yang diprogram melalui mikrokontroler. Alat ini juga dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti sensor gerak dan berat. Sensor-sensor ini akan mengirim data ke sistem pemrograman, yang kemudian menghitung sudut dan kecepatan langkah pengguna,” jelasnya.

Proses pembuatan alat ini dilakukan di laboratorium universitas dan melibatkan mahasiswa yang sedang mempelajari pemrograman dan mekanik. Tujuannya adalah untuk mensinergikan berbagai pengalaman praktis dan menghasilkan produk terbaik. Tak tanggung-tanggung inovasi ini berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC). 

Mengapa Beberapa Negara Besar Terkesan Melindungi Para Hacker? Ini Alasannya

Selain membantu mobilitas, alat ini juga dirancang untuk terapi seperti digunakan untuk memperbaiki urat dan otot yang lemah. Dengan tambahan fitur terapi ini, pengguna tidak hanya mendapatkan bantuan berjalan, tetapi juga dapat menjalani pemulihan saat menggunakan alat tersebut.

"Terapi ini dirancang agar pengguna dapat menggunakan alat bantu tersebut sekaligus menjalani pemulihan. Rencananya, alat ini juga akan dilengkapi dengan baterai yang lebih tahan lama," tambahnya.

Angga dan tim juga ingin memproduksi alat ini secara massal dan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga kesehatan. Dengan demikian, dapat membantu lebih banyak orang untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. 

Saat ini alat tersebut masih dalam proses pengembangan lebih lanjut. Diharapkan alat ini bisa membantu orang-orang yang membutuhkan alat bantu berjalan, seperti lansia atau mereka yang mengalami kelemahan kaki, agar dapat beraktivitas tanpa harus menggunakan tongkat