Konsepsi Kebajikan sebagai Hal yang Utama menurut Zeno, Filsuf Yunani Kuno Pendiri Stoisisme

Zeno dari Citium
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Di Zaman Kuno

Konsepsi Keadilan dalam Perspektif Socrates, Plato, dan Aristoteles

Ajaran Zeno diteruskan oleh murid-muridnya seperti Cleanthes dan Chrysippus. Stoisisme menyebar luas di dunia Yunani dan Romawi, menjadi salah satu aliran filsafat paling berpengaruh. Tokoh-tokoh terkenal seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius adalah beberapa dari banyak orang yang dipengaruhi oleh Stoisisme.

Di Zaman Modern

Keadilan dalam Perspektif Para Filsuf Pra-Socratic, Konsepsi Democritus Sangat Menarik

Stoisisme kembali mendapatkan perhatian di zaman modern, terutama dalam bidang psikologi dan pengembangan diri. Prinsip-prinsip Stoik seperti pengendalian emosi, ketenangan batin, dan hidup sesuai dengan alam diaplikasikan dalam terapi kognitif dan praktik meditasi. Banyak orang menemukan relevansi ajaran Stoik dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari.

Zeno dari Citium adalah seorang filsuf Yunani kuno yang memberikan kontribusi besar dalam pengembangan filsafat melalui ajarannya yang kemudian dikenal sebagai Stoisisme. Konsepsi kebajikan sebagai hal yang utama menjadi landasan penting dalam etika dan kehidupan sosial. Menurut Zeno, kebahagiaan sejati hanya bisa dicapai melalui kebajikan, hidup sesuai dengan alam, dan pengendalian diri. Pengaruh ajaran Zeno tetap terasa hingga saat ini, memberikan inspirasi dan panduan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Inilah Makna Kebahagiaan dalam Pandangan Para Filsuf Muslim