UGM: Panduan Memilih Hewan Kurban dari Pakar Peternakan UGM, Simak Yuk

Gedung Fakultas Peternakan UGM
Sumber :
  • fapet.ugm.ac.id

Yogyakarta, WISATA – Hari Raya Iduladha masih satu bulan lagi, tepatnya tanggal 17 Juni 2024.

Masyarakat harus jeli dan tidak sembarangan dalam memilih hewan kurban, khususnya sapi.

Syarat utama dalam memilih sapi kurban yang perlu menjadi perhatian adalah sehat dan tidak cacat.

Salat Iduladha Warga Bumi Permata Sudiang Berjalan Lancar

Sapi Potong

Photo :
  • Pexels
Terkait hal ini, pakar ternak potong yang juga Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir. Panjono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., mengatakan, sapi yang sehat bisa dilihat dari penampilan fisik maupun tingkah lakunya.

Penampilan fisik sapi kurban yang sehat, antara lain moncongnya segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka.

Dosen Fapet UGM, Ir. Panjono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Photo :
  • Istimewa
Selain itu, tracak kakinya menyerupai tempurung kelapa tertelungkup (mbathok dalam Bahasa Jawa - red.).

Matanya juga bersih, bersinar, tidak merah (belekan dalam Bahasa Jawa - red), dan tidak ada kotoran (blobok dalam Bahasa Jawa - red.), serta pantat maupun anus juga bersih, tidak ada tanda-tanda mencret.

“Kalau sapi mencret, jelas itu tanda-tanda sakit,” terang Panjono, Kamis (16/5/2024).

Sementara dari tingkah laku, sapi yang sehat akan terlihat cukup aktif dan tidak lesu.

Selain itu, nafsu makannya juga bagus dan menunjukkan aktivitas memamah biak (atau nggayemi dalam Bahasa Jawa - red.).

Panjono juga mengingatkan masyarakat atau panitia kurban, agar bisa merawat dengan baik sapi kurban yang telah dibeli jauh-jauh hari.
IDULADHA 2024: Ketika Gama Abilawa Memudahkan Proses Penyembelihan Hewan Kurban...

Sapi kurban

Photo :
  • pixabay
Mereka bisa menitipkan kepada peternak sapi, setelah dibeli dari pasar atau pedagang hewan kurban.

“Jangan sampai setelah dibeli dan dipelihara, sapi justru menurun kondisi tubuhnya atau bahkan jatuh sakit,” ujarnya.

Meskipun saat ini sudah agak mereda, imbuh Panjono, masyarakat harus tetap mewaspadai munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

“Keduanya merupakan dua jenis penyakit yang masih menjadi wabah,” ungkap Panjono mengingatkan.

(Sumber: ugm.ac.id)