Diskusi Filosofis Terakhir Socrates dan Murid-muridnya sebelum Hukuman Mati
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Di ruang yang gelap dan hening, sebuah diskusi filosofis terakhir terjadi antara Socrates, sang filsuf kontroversial, dan para murid setianya. Dalam momen-momen ini, kebijaksanaan dan pemikiran mendalam melintasi ruangan, menciptakan suatu catatan terakhir dari seorang guru yang dipuja dan murid-murid yang setia.
Socrates: Filsuf yang Diperdebatkan
Sebelum kita memasuki diskusi yang terjadi di antara Socrates dan murid-muridnya, mari kita kenali sosok Socrates dengan lebih dekat. Lahir sekitar tahun 470 SM di Athena, dia adalah salah satu tokoh paling menonjol dalam sejarah filsafat Barat. Namun, popularitasnya tidak hanya karena kontribusinya terhadap pemikiran filsafat, tetapi juga karena metodenya yang unik: dia tidak pernah menulis satu pun karya, dan informasi tentangnya sebagian besar berasal dari tulisan-tulisan muridnya, terutama Plato.
Socrates terkenal dengan metode dialektiknya yang mempertanyakan keyakinan dan ide-ide yang dipegang oleh lawan bicaranya. Namun, keberaniannya dalam menantang norma-norma sosial dan politik pada zamannya membuatnya menjadi bahan perdebatan yang panjang.
Diskusi Filosofis Terakhir
Di tengah-tengah keheningan yang penuh dengan ketegangan, Socrates dikelilingi oleh murid-muridnya yang setia. Mereka, yang telah lama mengikuti jejak guru mereka, haus akan kebijaksanaan yang terakhir kali akan mereka dengarkan dari bibir Socrates.
Dalam diskusi yang berlangsung, Socrates tidak hanya mempertimbangkan tentang kematian yang akan datang, tetapi juga tentang kebenaran dan arti hidup. Dia mendorong murid-muridnya untuk terus mencari kebenaran, meskipun konsekuensinya mungkin berat.