Inilah Detik-detik Hukuman Mati Socrates Seperti Dituturkan Murid-muridnya yang Mendampingi

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Di tengah sorak-sorai kota Athena, sebuah keheningan yang memilukan melingkupi lingkungan pengadilan. Socrates, filsuf yang penuh kontroversi, akan segera menghadapi hukuman mati dengan racun yang disiapkan secara hati-hati. Detik-detik terakhir hidupnya membawa suatu kebijaksanaan yang dalam, yang dituturkan oleh murid-muridnya yang setia yang berdiri di sisinya.

Bagaimana Socrates Memandang Keadilan dan Kebijaksanaan, Inilah Penjelasannya

Socrates: Figur yang Menginspirasi dan Kontroversial

Sebelum kita memasuki detik-detik penting ini, marilah kita kenali sosok Socrates dengan lebih dekat. Lahir pada sekitar tahun 470 SM di Athena, Socrates adalah salah satu tokoh paling penting dalam sejarah filsafat Barat. Namun, kepopulerannya tidak hanya berasal dari kontribusinya terhadap pemikiran filsafat, tetapi juga dari metodenya yang unik: dia tidak pernah menulis satu pun karya, dan informasi tentangnya hampir seluruhnya berasal dari tulisan-tulisan murid-muridnya, terutama Plato.

Konsepsi Keadilan dalam Perspektif Socrates, Plato, dan Aristoteles

Filsuf Yunani ini dikenal karena metode dialektiknya yang mempertanyakan keyakinan dan konsep yang dipegang oleh lawan bicaranya. Namun, keberaniannya dalam menantang otoritas dan keyakinan populer membuatnya menjadi bahan kontroversi. Akhirnya, ia diadili atas dakwaan menghina agama-agama tradisional dan meracuni pemikiran para pemuda. Dan hari ini, kami berada di hadapan detik-detik terakhir hidupnya.

Detik-detik Hukuman Mati

Inilah Makna Kebahagiaan dalam Pandangan Para Filsuf Muslim

Suasana di pengadilan sangat tegang ketika Socrates, dengan tenang dan keangkuhan yang khas, menunggu eksekusi hukumannya. Dia tidak menunjukkan sedikitpun ketakutan, tetapi justru menyampaikan filosofi hidupnya dengan penuh kedamaian. Murid-muridnya, yang setia mengabdi padanya, berdiri di sisinya, siap untuk menyaksikan momen yang tragis ini.

Seorang murid, yang penuh dengan emosi campur aduk, memberikan kesaksian tentang momen-momen terakhir Socrates. "Guru kami, dengan tatapan yang tajam dan penuh pemahaman, menghibur kami dengan kata-kata terakhirnya," ucapnya. "Dia meyakinkan kami bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah perjalanan menuju kebijaksanaan yang lebih besar."

Halaman Selanjutnya
img_title