Demokritus: "Kebahagiaan Bukanlah Milik Orang yang Banyak Memiliki, tetapi …."

Demokritus
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Demokritus, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-5 SM, meninggalkan warisan pemikiran yang berharga bagi umat manusia. Salah satu kutipan terkenalnya yang terus menginspirasi banyak orang hingga saat ini adalah "Kebahagiaan bukanlah milik orang yang banyak memiliki, tetapi orang yang sedikit membutuhkan." Dalam kutipan ini, Demokritus menyampaikan pandangan yang dalam tentang sumber kebahagiaan yang sejati.

Makna Kebahagiaan, Kesenangan, dan Kenikmatan Menurut Para Filsuf Muslim

Makna Kutipan

Kutipan ini mencerminkan pandangan Demokritus bahwa kebahagiaan sesungguhnya bukanlah hasil dari kepemilikan materi atau kekayaan yang melimpah, tetapi berasal dari kesederhanaan dan kepuasan dengan apa yang dimiliki. Menurutnya, orang yang memiliki sedikit kebutuhan akan lebih mampu merasakan kebahagiaan, karena mereka tidak terikat oleh keinginan yang tidak terbatas untuk memiliki lebih banyak harta atau barang-barang duniawi.

Makna Kebahagiaan, Kesenangan, dan Kenikmatan Menurut Para Stoik

Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Demokritus menekankan bahwa kebahagiaan yang sejati dapat ditemukan dalam kesederhanaan dan ketidaktergantungan pada materi. Orang yang mampu hidup dengan sederhana dan merasa cukup dengan apa yang mereka miliki akan lebih mudah merasakan kedamaian batin dan kepuasan yang mendalam. Hal ini kontras dengan pandangan masyarakat modern yang sering kali mengaitkan kebahagiaan dengan kekayaan material dan kemewahan.

Makna Kebahagiaan, Kesenangan, dan Kenikmatan Menurut Socrates

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Kutipan ini memiliki implikasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam masyarakat konsumtif saat ini. Demokritus mengajarkan kita untuk mengevaluasi ulang definisi kita tentang kebahagiaan dan menemukan kepuasan dalam hal-hal yang sederhana dan tak berwujud. Dengan mengurangi keinginan akan barang-barang material yang tidak perlu, kita dapat membebaskan diri dari belenggu konsumsi yang berlebihan dan mencari kebahagiaan yang lebih tahan lama.

Halaman Selanjutnya
img_title