Kebahagiaan Itu Mitos? Mark Manson Punya Jawaban Berbeda!

Mark Manson
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang dipenuhi dengan seminar motivasi, kutipan inspirasional, dan janji-janji kebahagiaan instan, muncul satu pertanyaan besar: apakah kebahagiaan itu benar-benar ada, atau hanya mitos yang terus kita kejar tanpa henti? Mark Manson, penulis buku self-help yang dikenal dengan pendekatan blak-blakan, punya jawaban yang jauh berbeda dari yang selama ini kita dengar.

Albert Camus: Melawan Absurd Melalui Sastra dan Pemberontakan Batin

Alih-alih mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah tujuan utama hidup, Manson justru mengungkapkan kenyataan pahit: kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dikejar. Ia percaya bahwa semakin seseorang berusaha mati-matian untuk bahagia, semakin jauh kebahagiaan itu terasa. Filosofi inilah yang membuat buku-bukunya seperti The Subtle Art of Not Giving a Fck dan Everything is Fcked: A Book About Hope menjadi fenomena global.

Mengapa Kita Tidak Pernah Merasa Cukup?

John Sellars: “Jangan Terlalu Sibuk Mengejar Masa Depan hingga Lupa Hidup Hari Ini”

Manson berpendapat bahwa manusia secara alami selalu merasa tidak puas. Begitu satu keinginan tercapai, muncul keinginan lain yang tampaknya lebih besar dan lebih penting. Ini adalah siklus yang tidak pernah berhenti. Media sosial memperburuk keadaan dengan membanjiri kita dengan gambaran kehidupan yang tampak sempurna—orang-orang dengan karier cemerlang, tubuh ideal, dan liburan mewah. Akibatnya, kita selalu merasa tertinggal dan tidak cukup baik.

Menurut Manson, kebahagiaan bukanlah tentang mencapai sesuatu yang baru, tetapi lebih kepada menerima kenyataan yang ada. Ketika kita berhenti berusaha menghindari penderitaan dan mulai menerima bahwa hidup memang penuh ketidakpastian, barulah kita bisa merasa lebih damai.

Balas Dendam Terbaik Adalah Tidak Menjadi Seperti Musuhmu – Pesan Bijak Marcus Aurelius untuk Dunia yang Penuh Konflik

Jangan Kejar Kebahagiaan, Kejar Makna

Salah satu pesan utama dalam buku-buku Manson adalah bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa kita kejar secara langsung. Ia menggunakan konsep yang disebut "hukum kebalikan," yang berarti semakin kita terobsesi ingin bahagia, semakin kita merasa tidak bahagia. Sebaliknya, kebahagiaan justru datang sebagai efek samping dari menjalani hidup dengan tujuan dan makna.

Halaman Selanjutnya
img_title