Demokritus: Tokoh Filsafat Aliran Materialisme, Riwayat, Karya-karyanya, serta Esensi Pemikiran

Demokritus
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Demokritus adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah filsafat, terutama dikenal sebagai salah satu bapak materialisme. Kontribusinya dalam mengembangkan pemikiran tentang alam semesta dan realitas materiil telah memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi riwayat hidup, karya-karyanya, serta esensi pemikiran Demokritus sebagai tokoh filsafat aliran materialisme.

"Pikiran manusia adalah cermin yang merefleksikan dunia alam." Ludwig Feuerbach

Riwayat Hidup Demokritus

Demokritus lahir sekitar tahun 460 SM di Abdera, Yunani kuno. Meskipun informasi tentang kehidupannya terbatas, namun diketahui bahwa ia berasal dari keluarga kaya dan memiliki akses yang luas terhadap pengetahuan pada zamannya. Ia melakukan perjalanan ke berbagai tempat, termasuk Mesir dan Persia, untuk memperluas pengetahuannya.

Inilah Para Tokoh-tokoh yang Mengkritik "The Essence of Christianity" Ludwig Feuerbach

Pendekatan empiris dan observasional Demokritus dalam memahami dunia di sekitarnya mempengaruhi pemikiran materialistiknya. Ia menghabiskan waktu dalam penelitian tentang sifat-sifat materi dan struktur atom, yang kemudian menjadi dasar dari pemikiran atomisnya.

Karya-Karyanya

Kritik Tokoh Filsafat Matrialisme terhadap "The Essence of Christianity" Karya Ludwig Feuerbach

1.    Peri Atomou (Mengenai Atom): Karya ini merupakan manifestasi pemikiran atomis Demokritus. Dalam karya ini, ia mengajukan teori bahwa segala sesuatu dalam alam semesta terdiri dari partikel-partikel kecil yang tidak terpecahkan yang disebut atomos. Atomos dianggap sebagai dasar dari segala sesuatu, dan interaksi antara atomos menciptakan berbagai bentuk materi.

2.    Pemikiran Etika: Meskipun karya-karya etika Demokritus tidak selengkap karyanya tentang fisika, namun ia memberikan kontribusi dalam pemikiran tentang kebahagiaan dan kebajikan. Demokritus berpendapat bahwa kebahagiaan manusia terletak pada keseimbangan dan kedamaian batin, bukan pada kekayaan materi atau kekuasaan politik.

Halaman Selanjutnya
img_title