Demokritus, Karl Marx, dan Ludwig Feuerbach: Tiga Tokoh Aliran Materialisme Hidup di Era Berbeda

Demokritus, Karl Marx, Ludwig Feuerbach
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Materialisme adalah aliran pemikiran filosofis yang menekankan pentingnya materi fisik sebagai dasar dari realitas. Tiga tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan aliran materialisme ini adalah Demokritus, Karl Marx, dan Ludwig Feuerbach. Meskipun hidup di era yang berbeda-beda, ketiganya memiliki pandangan yang serupa tentang sifat materi dan peranannya dalam menentukan kehidupan manusia. Namun, terdapat juga pertentangan di antara konsepsi mereka yang layak untuk dijelaskan.

Titik Temu Teori Atomisme Demokritos dan Epikuros

Demokritus: Bapak Atomisme

Demokritus, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-5 SM, dikenal sebagai Bapak Atomisme. Baginya, alam semesta terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut atom, yang bergerak dalam ruang hampa. Pandangannya tentang alam semesta sangat materialistik, dengan materi sebagai satu-satunya substansi yang ada. Demokritus percaya bahwa segala sesuatu, termasuk pikiran dan jiwa, dapat dijelaskan secara mekanis dengan materi dan gerakan atom.

"Ketika Saya Melepaskan Apa yang Saya Miliki, Saya Menjadi Apa yang Saya Inginkan." - Laozi

Karl Marx: Bapak Materialisme Historis

Karl Marx, seorang filsuf dan ekonom Jerman abad ke-19, terkenal dengan kontribusinya terhadap materialisme historis. Marx melihat masyarakat sebagai produk dari struktur ekonomi dan hubungan produksi. Baginya, materialisme tidak hanya tentang sifat fisik dari dunia, tetapi juga tentang bagaimana hubungan sosial dan ekonomi membentuk kehidupan manusia. Marx menekankan pentingnya konflik kelas dalam sejarah manusia dan melihat kapitalisme sebagai sumber ketidakadilan dan ketidaksetaraan.

Konsepsi Tahap-tahap Kesadaran Georg Wilhelm Friedrich Hegel dalam "Phenomenology of Spirit"

Ludwig Feuerbach: Kritik Terhadap Agama

Ludwig Feuerbach, seorang filsuf Jerman kontemporer Marx, dikenal dengan kritiknya terhadap agama. Dalam karyanya yang terkenal, "The Essence of Christianity," Feuerbach menyatakan bahwa agama adalah proyeksi manusia tentang sifat-sifat ilahi ke luar dirinya sendiri. Baginya, agama adalah refleksi dari aspirasi dan kebutuhan manusia, bukan realitas yang independen. Feuerbach menekankan pentingnya membebaskan diri dari pengaruh agama untuk mencapai kebebasan dan otonomi yang sejati.

Halaman Selanjutnya
img_title