Mengungkap "The Essence of Christianity": Karya Utama dan Fenomenal Ludwig Feuerbach

Ludwig Feuerbach
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Ludwig Feuerbach, seorang filsuf Jerman abad ke-19, dikenal karena karyanya yang fenomenal, "The Essence of Christianity" ("Esensi Kekristenan"). Dalam karya ini, Feuerbach melakukan kritik mendalam terhadap agama Kristen dan mengungkap esensi yang tersembunyi di balik kepercayaan agama. Mari kita telusuri lebih jauh tentang karya utama dan fenomenal ini dari Ludwig Feuerbach.

Seneca: Kebajikan sebagai Kekayaan Sejati

Latar Belakang Karya

"The Essence of Christianity" (1841) merupakan salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah filsafat. Karya ini muncul pada periode ketika pergeseran pemikiran dari era pemikirannya Hegel ke materialisme mulai terlihat. Feuerbach, yang sebelumnya terpengaruh oleh Hegel, kini membawa sudut pandang yang berbeda dalam mengeksplorasi agama.

Seneca: "Hidup itu pendek, tetapi cukup panjang jika kita menghabiskannya dengan bijaksana."

Esensi Kekristenan

Dalam karyanya, Feuerbach menyoroti bahwa dalam agama Kristen, manusia menciptakan representasi tentang karakteristik ilahi yang sebenarnya merupakan cerminan dari diri manusia itu sendiri. Dia mengkritik pandangan tentang Tuhan sebagai entitas yang berdiri di luar dan di atas manusia, dan menggantinya dengan pandangan bahwa sifat-sifat ilahi, seperti cinta dan kebijaksanaan, sebenarnya adalah sifat-sifat manusia yang diidealkan.

Seneca: "Menghabiskan waktu di sini lebih sering terjadi daripada memilihnya."

Kritik terhadap Agama

Feuerbach secara tajam mengkritik doktrin-doktrin agama Kristen, seperti konsep penciptaan, dosa, dan penebusan. Menurutnya, doktrin-doktrin ini mengaburkan pemahaman manusia tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Dia menganggap agama sebagai bentuk alienasi manusia dari dirinya sendiri, yang membuat manusia bergantung pada konsep-konsep yang terletak di luar dirinya.

Halaman Selanjutnya
img_title