Mengintip Konsep Mistisme dalam "Kitab al-Muqawamaat" Karya Suhrawardi al-Mashriqi
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Suhrawardi al-Mashriqi, atau dikenal juga sebagai Shahab al-Din al-Suhrawardi, adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah pemikiran Islam, terutama dalam bidang filsafat dan mistisisme. Salah satu karya monumentalnya adalah "Kitab al-Muqawamaat" atau "Buku Pergumulan", yang menggambarkan konsep-konsep mistisisme yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan mengintip konsep mistisme yang terkandung dalam karyanya tersebut.
Pemahaman Konsep Mistisisme
Mistisisme adalah tradisi spiritual yang menekankan pengalaman langsung dan pribadi dengan yang Ilahi atau Yang Maha Kuasa. Konsep mistisisme sering kali melibatkan pencarian akan kebenaran batiniah, pemahaman tentang realitas yang lebih dalam, dan upaya untuk mencapai kesatuan dengan Sang Pencipta. Dalam konteks Islam, mistisisme sering kali dihubungkan dengan ide-ide tentang tasawuf atau sufisme.
"Kitab al-Muqawamaat" (Buku Pergumulan)
Dalam "Kitab al-Muqawamaat", Suhrawardi al-Mashriqi menyajikan serangkaian konsep dan teori yang berkaitan dengan dimensi mistisisme. Salah satu konsep utamanya adalah dualitas antara cahaya (nur) dan kegelapan (zulmat). Menurut Suhrawardi, pencarian kebenaran adalah perjuangan antara cahaya yang mencerahkan dan kegelapan yang menyelimuti jiwa manusia. Konsep ini mencerminkan perjuangan batiniah yang melibatkan penemuan diri dan pencarian akan kebenaran hakiki.
Simbolisme Cahaya dan Kegelapan
Dalam mistisisme Suhrawardi, cahaya dan kegelapan bukanlah sekadar konsep metaforis, tetapi juga simbol-simbol yang mendalam. Cahaya sering kali diidentifikasi dengan pengetahuan, kebenaran, dan kesadaran yang disadari, sementara kegelapan melambangkan ketidaktahuan, kebingungan, dan keterpisahan dari yang Ilahi. Melalui perjuangan spiritual, individu diharapkan untuk mengatasi kegelapan dan mencapai pencerahan atau pencahayaan batiniah.