Alasan Plato Mengkritik Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan yang Tidak Stabil dan Rentan

Plato (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/ Handoko

Malang, WISATA - Demokrasi, sebagai salah satu bentuk pemerintahan yang paling umum diterapkan di dunia modern, sering kali dipandang sebagai simbol kebebasan dan keadilan. Namun, Plato, seorang filsuf Yunani kuno, memandang demokrasi dengan skeptisisme dan mengkritiknya sebagai bentuk pemerintahan yang rentan terhadap kerusuhan dan kekacauan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alasan-alasan di balik kritik Plato terhadap demokrasi.

Memahami Isi "Republik" Karya Utama Plato

1. Ketidakstabilan Politik

Salah satu kritik utama Plato terhadap demokrasi adalah ketidakstabilan politik yang sering terjadi. Menurutnya, dalam sistem demokrasi, kekuasaan beralih secara teratur antara berbagai kelompok dan individu, tergantung pada kehendak mayoritas. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam pengambilan keputusan politik, yang pada gilirannya dapat mengganggu fungsi pemerintahan secara keseluruhan.

Inilah Konsep Plato tentang Metafisika, Epistemologi, Etika, Politik, dan Estetika

2. Pengaruh Opini Publik yang Berlebihan

Plato juga mengkritik demokrasi karena cenderung dipimpin oleh opini publik yang mudah dipengaruhi dan tidak terarah. Menurutnya, mayoritas sering kali dipengaruhi oleh emosi dan hasrat sesaat daripada pertimbangan rasional atau kebijaksanaan yang mendalam. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak efisien atau bahkan merugikan, karena tidak didasarkan pada pemikiran yang matang.

Filsafat Platonisme: Pengertian, Konsep Utama Tokoh, Pengikut, dan Pengaruh

3. Kekuasaan yang Tidak Terkendali

Dalam pandangan Plato, demokrasi cenderung memperkuat kekuasaan massa yang tidak terkendali. Ketika kekuasaan berada di tangan mayoritas, ada risiko bahwa hak-hak minoritas akan diabaikan atau bahkan diinjak-injak. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan sosial dan melanggar prinsip-prinsip moral yang mendasari kehidupan berdemokrasi.

Halaman Selanjutnya
img_title