Konsep tentang Penerimaan Takdir dalam "Discourses" Karya Filsuf Stoik Epictetus

Epictetus Tokoh Filsafat Stoikisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Filsafat Stoik telah memberikan kontribusi besar dalam pemikiran filsafat Barat, terutama melalui karya-karya para tokohnya seperti Epictetus. Salah satu karya monumental Epictetus yang terkenal adalah "Discourses", yang berisi ajaran-ajaran yang mendalam tentang pengendalian diri, penerimaan takdir, dan pencapaian kebahagiaan batin. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep tentang penerimaan takdir yang dapat ditemukan dalam "Discourses" Epictetus, serta bagaimana konsep ini membantu individu mencapai kebahagiaan sejati.

9 Quote dan Kutipan Terbaik dari "Discourses": Karya Filsuf Stoik Epictetus

Pemahaman tentang Penerimaan Takdir

Penerimaan takdir adalah kemampuan untuk menerima dan menghadapi apa pun yang terjadi dalam hidup kita dengan tenang dan bijaksana, tanpa perlawanan atau penolakan. Ini adalah salah satu konsep sentral dalam ajaran Stoik, yang mengajarkan bahwa kita tidak memiliki kendali atas banyak hal yang terjadi di dunia luar, tetapi kita memiliki kendali penuh atas sikap dan respons kita terhadap situasi tersebut.

Konsep Pengendalian Diri dalam "Discourses" Karya Filsuf Stoik Epictetus

Dalam "Discourses", Epictetus mengajarkan bahwa kita harus belajar menerima takdir apa adanya, tanpa mengeluh atau mengeluhkan nasib buruk atau keadaan yang sulit. Dia menekankan pentingnya mengubah perspektif kita terhadap kehidupan dan melihat segala sesuatu sebagai bagian dari rencana yang lebih besar dan lebih bijaksana.

Latihan Penerimaan Takdir dalam "Discourses"

Filsuf Stoik Epictetus: "Discourses" Mencapai Kebahagiaan Melalui Pengendalian dan Penerimaan Takdir

Epictetus menekankan bahwa penerimaan takdir bukanlah sikap pasif atau kekalahan, tetapi sikap aktif dan penuh kebijaksanaan terhadap kehidupan. Untuk mencapai penerimaan takdir, kita perlu melatih diri kita sendiri untuk mengubah pandangan kita terhadap situasi yang sulit, melihatnya sebagai peluang untuk pertumbuhan dan pembelajaran, bukan sebagai hambatan atau kesulitan.

Salah satu latihan yang disarankan oleh Epictetus adalah latihan prajnēsis, yaitu latihan untuk mengembangkan kebijaksanaan dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan mempraktikkan latihan ini, kita dapat mengubah sikap kita terhadap takdir dan belajar menerima segala sesuatu dengan kedamaian dan ketenangan batin.

Halaman Selanjutnya
img_title