Cerita Inspiratif: Peristiwa Ketika Jalaluddin Rumi Membeli Arak demi Gurunya

Jalaludin Rumi
Sumber :
  • Princip

Ketika Rumi kembali ke masjid tempat dia menjadi imam, dia diserang oleh massa yang marah dan dipukuli tanpa ampun. Namun, Rumi tetap tenang dan tidak melakukan pembelaan diri.

Rumi - “Jiwaku berasal dari tempat lain, pasti, dan aku berniat untuk mengakhirinya di sana”

Ketika situasi semakin memanas, tiba-tiba suara gurunya, Maulana Syamsudin Tabrizi, terdengar di antara kerumunan. Gurunya menyatakan bahwa yang ada di botol yang dibawa oleh Rumi hanyalah air biasa, bukan arak seperti yang dituduhkan oleh massa.

Setelah kebenaran terungkap, orang-orang yang tadinya marah dan menghakimi Rumi menjadi malu dan menyesal atas perbuatan mereka. Mereka meminta maaf kepada Rumi dan mengakui kesalahannya.

Rumi - "Jangan Berduka. Apa Pun yang Hilang Darimu Akan Kembali dalam Bentuk Lain."

Dalam momen ini, Rumi belajar sebuah pelajaran yang mendalam tentang kepatuhan, kesetiaan, dan kebenaran. Dia menyadari bahwa penghormatan dari dunia luar hanyalah khayalan semata, dan yang sejati adalah bersandar pada kebenaran yang tidak tergoyahkan.

Pesan yang disampaikan oleh gurunya, Maulana Syamsudin Tabrizi, sangatlah mendalam dan bermakna. Dia mengingatkan Rumi bahwa penghormatan dari dunia luar tidaklah abadi, dan yang sejati adalah kesetiaan pada nilai-nilai spiritual yang lebih tinggi.

Makna Kutipan Jalaluddin Rumi "Di Tempat yang Gelap, Jadilah Cahaya"

Kisah tentang peristiwa ketika Rumi membeli arak demi gurunya tidak hanya menjadi cerita yang menginspirasi, tetapi juga mengandung banyak pelajaran yang dapat diambil oleh kita semua. Itu adalah cerminan dari keberanian, kesetiaan, dan pemahaman spiritual yang mendalam yang dapat membimbing kita dalam perjalanan hidup kita.