Stoicisme: Menjalani Hidup Selaras dengan Alam

Marcus Tullius Cicero Tokoh Stoicisme
Sumber :
  • Paintingvaley

Malang, WISATA - Stoicisme adalah aliran filsafat Helenistik yang berkembang pesat di Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Aliran ini menekankan pentingnya kebajikan untuk mencapai eudaimonia, yaitu hidup yang sejahtera dan bermakna.

Konsepsi Keadilan dalam Perspektif Socrates, Plato, dan Aristoteles

Salah satu konsep sentral dalam Stoicisme adalah telos, yang merujuk pada tujuan akhir manusia. Menurut kaum Stoa, telos adalah hidup selaras dengan alam. Zeno, pendiri Stoicisme, mendefinisikan telos sebagai "hidup selaras". Ini berarti hidup sesuai dengan akal budi yang selaras, karena mereka yang hidup dalam konflik akan tidak bahagia.

Cleanthes, penerus pertama Zeno, menambahkan "dengan alam" pada definisi telos, sehingga menjadi "hidup selaras dengan alam".

Keadilan dalam Perspektif Para Filsuf Pra-Socratic, Konsepsi Democritus Sangat Menarik

Mengapa hidup selaras dengan alam penting bagi kebahagiaan?

Stoa berpendapat bahwa manusia adalah bagian dari alam semesta yang diatur oleh akal budi universal. Dengan hidup selaras dengan alam, manusia selaras dengan akal budi ini dan dengan tatanan kosmos secara keseluruhan. Ini memungkinkan manusia untuk:

  • Mencapai ketenangan batin: Dengan menerima apa yang tidak dapat diubah dan fokus pada apa yang dapat dikontrol, manusia terhindar dari kegelisahan dan kesedihan yang timbul dari keinginan yang tidak terpenuhi.
  • Bertindak secara bijaksana: Ketika tindakan manusia selaras dengan akal budi universal, mereka akan bertindak secara adil, baik hati, dan penuh kebijaksanaan.
  • Menjalani kehidupan yang bermakna: Dengan memahami tempat mereka dalam alam semesta dan berkontribusi pada kebaikan secara keseluruhan, manusia menemukan makna dan tujuan hidup.
Inilah Makna Kebahagiaan dalam Pandangan Para Filsuf Muslim

Bagaimana menerapkan prinsip hidup selaras dengan alam?

Stoa mengajarkan beberapa praktik untuk membantu individu hidup selaras dengan alam:

  • Mempelajari dan memahami alam: Mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat dapat membantu individu memahami tatanan alam semesta dan tempat mereka di dalamnya.
  • Mengembangkan kebijaksanaan: Berlatih berpikir jernih dan rasional memungkinkan individu membuat keputusan yang selaras dengan akal budi universal.
  • Menerima takdir: Menerima hal-hal yang berada di luar kendali individu dapat mengurangi kecemasan dan kekecewaan.
  • Fokus pada kebajikan: Mengembangkan kebajikan seperti keadilan, keberanian, dan kedermawanan membantu individu berkontribusi pada kebaikan secara keseluruhan.

Stoicisme: Relevansi di Masa Kini

Meskipun berasal dari zaman Yunani Kuno, prinsip-prinsip Stoicisme tetap relevan di masa kini. Hidup selaras dengan alam dapat membantu kita menghadapi tantangan hidup modern seperti stres, kecemasan, dan ketidakpastian. Dengan berlatih Stoicisme, kita dapat:

  • Meningkatkan ketenangan batin dan ketahanan mental.
  • Mengembangkan karakter yang kuat dan berintegritas.
  • Membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.
  • Menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan bertujuan.