7 Poin Ajaran Stoicism, dan Cara Menerapkannya dalam Kehidupan

Para Filsuf Stoic yang Populer
Sumber :
  • havefunwithhistory.com

Malang, WISATA - Stoicism adalah salah satu aliran filsafat Yunani Kuno yang menekankan pada pentingnya kebajikan, ketenangan, dan penerimaan. Filosofi ini didirikan oleh Zeno dari Citium pada abad ke-4 SM, dan telah berpengaruh besar pada pemikiran Barat selama berabad-abad.

Keadilan dalam Perspektif Para Filsuf Pra-Socratic, Konsepsi Democritus Sangat Menarik

Dalam Stoicism, kebajikan didefinisikan sebagai hidup sesuai dengan alam. Hal ini berarti hidup sesuai dengan kehendak Tuhan atau alam semesta, yang dianggap sebagai kekuatan yang mengatur segala sesuatu. Kebajikan juga diartikan sebagai hidup sesuai dengan akal sehat dan logika.

Stoicism mengajarkan bahwa manusia harus bebas dari keterikatan pada hal-hal yang berada di luar kendalinya, seperti kekayaan, kekuasaan, dan kesenangan. Manusia hanya harus berfokus pada hal-hal yang dapat dikendalikannya, seperti pikiran dan tindakannya sendiri.

Inilah Makna Kebahagiaan dalam Pandangan Para Filsuf Muslim

7 Poin Ajaran Stoicism

Berikut adalah 7 poin ajaran Stoicism yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Tengah Populer, Ternyata Begini Konsepsi Kebahagiaan dalam Pandangan Filsafat Stoicisme

1.    Kebahagiaan adalah kebajikan

Stoicism mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah hasil dari kebajikan. Kebajikan adalah hidup sesuai dengan alam, dan alam semesta menginginkan kita untuk hidup bahagia. Oleh karena itu, jika kita ingin bahagia, kita harus hidup sesuai dengan kebajikan.

2.    Fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan

Stoicism mengajarkan bahwa kita harus fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, seperti pikiran dan tindakan kita sendiri. Hal-hal yang berada di luar kendali kita, seperti cuaca, kejadian alam, atau tindakan orang lain, tidak boleh membuat kita stres atau cemas.

3.    Terimalah apa yang tidak dapat dikendalikan

Stoicism mengajarkan bahwa kita harus menerima apa yang tidak dapat dikendalikan. Hal-hal yang terjadi di luar kendali kita adalah bagian dari alam semesta, dan kita tidak dapat mengubahnya. Oleh karena itu, kita harus menerimanya dengan tenang dan bijak.

4.    Hiduplah sesuai dengan alam

Stoicism mengajarkan bahwa kita harus hidup sesuai dengan alam. Hal ini berarti hidup sesuai dengan kehendak Tuhan atau alam semesta, yang dianggap sebagai kekuatan yang mengatur segala sesuatu.

5.    Bersikaplah bijaksana

Stoicism mengajarkan bahwa kita harus bersikap bijaksana dalam setiap tindakan kita. Bijaksana berarti bertindak sesuai dengan akal sehat dan logika.

6.    Bersikaplah berani

Stoicism mengajarkan bahwa kita harus bersikap berani dalam menghadapi kesulitan. Keberanian berarti menghadapi ketakutan kita dan tidak menyerah pada kesulitan.

7.  Bersikaplah adil

Stoicism mengajarkan bahwa kita harus bersikap adil dalam setiap tindakan kita. Keadilan berarti memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti kita ingin diperlakukan.

Cara Menerapkan Stoicism dalam Kehidupan

Stoicism dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa tips untuk menerapkan Stoicism:

  • Berlatih mindfulness. Mindfulness adalah praktik untuk memusatkan perhatian pada saat ini. Berlatih mindfulness dapat membantu kita untuk menyadari pikiran dan emosi kita, dan untuk tidak terbawa olehnya.
  • Berlatih meditasi. Meditasi adalah praktik untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Berlatih meditasi dapat membantu kita untuk menjadi lebih tenang dan lebih fokus.
  • Bacalah buku-buku tentang Stoicism. Ada banyak buku tentang Stoicism yang dapat membantu kita untuk mempelajari lebih lanjut tentang filosofi ini.
  • Temukan mentor atau komunitas Stoic. Berinteraksi dengan orang lain yang menerapkan Stoicism dapat membantu kita untuk termotivasi dan untuk belajar dari pengalaman mereka.

Stoicism adalah filosofi yang dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita. Filosofi ini mengajarkan kita untuk hidup dengan tenang, bahagia, dan bijaksana.