Mengapa Emosi Kita Lebih Berbahaya daripada Peristiwanya?

Jules Evans
Sumber :
  • Cuplikan layar

CBT (Cognitive Behavioral Therapy), yang digunakan secara luas dalam pengobatan depresi, kecemasan, dan trauma, bekerja berdasarkan prinsip yang sama: ubah cara berpikir, maka Anda akan mengubah cara merasa.

Dunia Boleh Kacau, Tapi Kamu Tidak Harus Ikut Kacau

CBT dan Stoikisme sama-sama mengajarkan bahwa:

  • Pikiran otomatis bisa menyesatkan.
  • Penilaian yang ekstrem sering kali tidak akurat.
  • Kita bisa melatih otak untuk merespons dengan lebih tenang dan rasional.
  • Ketenangan adalah hasil dari perspektif yang jernih.

Evans mempopulerkan cara berpikir ini ke khalayak luas, dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan langsung menyentuh akar permasalahan hidup manusia modern.

Mengapa Kita Masih Butuh Filosofi dalam Kehidupan Sehari-hari?, Inilah Jawaban Pierre Hadot

Emosi Bukan Musuh, Tapi Harus Dikenali

Penting untuk dicatat bahwa Evans tidak menganggap emosi sebagai musuh. Ia menekankan bahwa emosi adalah sinyal penting—tetapi kita harus mendengarkannya dengan bijak, bukan reaktif.

Kebahagiaan Sejati Menurut Pierre Hadot: Jangan Gantungkan Hidup pada Hal yang Mudah Hilang

“Emosi kita sering kali lebih berbahaya daripada peristiwa yang memicunya, bukan karena emosi itu salah, tapi karena kita tidak pernah diajarkan cara mengelolanya,” tulis Evans dalam salah satu artikelnya.

Halaman Selanjutnya
img_title