Mengapa Filsafat Marcus Aurelius Semakin Populer di Era Digital?
Senin, 30 Juni 2025 - 02:00 WIB
Sumber :
- Cuplikan layar
Baca Juga :
Semakin Dikejar, Semakin Membakar: Pelajaran Stoik Donald Robertson tentang Bahaya Keinginan Tak Terbatas
Meditations: Buku Kuno, Panduan Modern
Meditations bukan buku yang penuh istilah rumit atau teori filsafat abstrak. Buku ini berbentuk jurnal yang bisa dibaca ulang setiap hari seperti nasihat dari seorang sahabat. Isinya padat dengan kutipan yang langsung menyentuh hati dan praktis diterapkan, seperti:
- “The best revenge is to be unlike him who performed the injury.”
(Balas dendam terbaik adalah tidak menjadi seperti orang yang menyakitimu.) - “The happiness of your life depends upon the quality of your thoughts.”
(Kebahagiaan hidupmu bergantung pada kualitas pikiranmu.)
Baca Juga :
Kalau Sedikit Saja Tak Membuatmu Puas, Banyak Pun Tak Akan Cukup: Pelajaran Stoik dari Donald Robertson
Ajaran-ajaran ini kini banyak diadopsi sebagai affirmation, caption motivasi, hingga bagian dari terapi kognitif modern (Cognitive Behavioral Therapy).
Mengapa Relevan Sekarang?
Halaman Selanjutnya
Marcus Aurelius menulis untuk menguatkan dirinya dalam menghadapi dunia yang tak menentu. Dan kini, dunia kita pun serupa—penuh gejolak politik, ketidakpastian ekonomi, krisis lingkungan, hingga tekanan digital. Oleh karena itu, pesan-pesan Marcus kembali menemukan relevansinya.