Penelitian tentang Hilangnya Kromosom Y Menemukan Hubungan Langsung dengan Risiko Kanker yang Jauh Lebih Besar
- Instagram/aye.science.official
Malang, WISATA – Pria mewarisi kromosom Y seperti keluarga yang mewariskan pisau lipat kesayangan mereka--hampir tidak berubah dari ayah ke anak. Selama beberapa dekade, ahli biologi memperlakukan bagian kecil DNA ini sebagai sesuatu yang tidak lebih dari sekadar sakelar untuk membuat testis.
Penelitian terkini membalikkan gagasan tersebut. Kromosom Y ternyata memengaruhi fungsi kekebalan tubuh, risiko kanker dan bahkan berapa lama seorang pria dapat hidup.
Para ilmuwan pernah berasumsi bahwa set gennya yang terbatas membuatnya menjadi genetik yang ringan. Kromosom X membawa lebih dari seribu gen, sedangkan kromosom Y hanya mengandung sekitar lima puluh hingga tujuh puluh gen penyandi protein.
Dengan mengikuti jejak kromosom Y melalui sel-sel darah yang menua, para peneliti memetakan rute yang tak terduga dari DNA yang hilang hingga tumor yang membandel.
Kromosom Y mulai menjadi sorotan seabad yang lalu ketika para ahli genetika mengaitkannya dengan penentuan jenis kelamin laki-laki.
Di luar tugas pertama itu, kromosom Y juga memiliki tugas lain, yaitu memandu pembentukan sperma, membentuk sirkuit otak tertentu dan berinteraksi dengan gen imun pada kromosom X.
Karena Y diwariskan secara utuh, gen ini berfungsi sebagai kapsul waktu molekuler. Para antropolog melacak garis keturunan ayah hingga puluhan ribu tahun lalu dengan menguraikan perubahan kecil dalam urutan gen tersebut.