Inilah Konsep “Dikotomi Kendali” dalam Filsafat Stoik Modern

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Dengan latihan ini, kita mulai membangun ketenangan batin, karena kita berhenti melawan hal-hal yang mustahil diubah.

“Kunci Kebahagiaan adalah Berhenti Khawatir terhadap Hal-Hal di Luar Kendali Kita” – Pelajaran Stoik dari Epictetus

Manfaat Psikologis dari Dikotomi Kendali

Berbagai studi psikologi positif menunjukkan bahwa orang yang mampu membedakan antara kendali internal dan eksternal cenderung lebih tangguh, bahagia, dan sehat secara mental. Mereka juga memiliki tingkat stres yang lebih rendah, karena tidak terbebani oleh hal-hal yang mustahil dikendalikan.

“Kamu Menjadi Apa yang Kamu Perhatikan” – Pelajaran Epictetus tentang Fokus dan Kualitas Hidup

Massimo Pigliucci menekankan bahwa dikotomi kendali bukan ajakan untuk pasif, tetapi justru pemberdayaan diri. Dengan mengabaikan hal-hal yang tak bisa kita ubah, kita memperoleh ruang dan energi untuk mengubah hal-hal yang bisa: memperbaiki karakter, mengembangkan kebajikan, meningkatkan kualitas kerja, dan memperdalam hubungan sosial yang sehat.

Bukan Segalanya Hitam-Putih: Trikotomi Kendali

“Ada Hal-Hal yang Berada di Bawah Kendali Kita, dan Ada yang Tidak” – Panduan Tenang ala Epictetus

Pigliucci juga mengakui bahwa tidak semua hal bisa dibagi secara kaku dalam dua kategori. Kadang ada situasi yang berada di wilayah abu-abu—yang sebagian bisa kita kendalikan. Dalam kasus seperti ini, yang disebut “trikotomi kendali”, dia menyarankan agar kita fokus pada bagian yang bisa kita pengaruhi.

Misalnya:

Halaman Selanjutnya
img_title